ROMA – Paus Fransiskus mendesak penghentian segera serangan Israel di Jalur Gaza dan dimulainya kembali dialog untuk membebaskan para sandera. Seruan ini disampaikannya pada Minggu (23/3/2025), dalam penampilan publik pertamanya setelah lebih dari lima minggu dirawat di rumah sakit.

Pemimpin umat Katolik sedunia itu menyatakan kesedihannya atas dimulainya kembali pemboman hebat Israel di Jalur Gaza, yang menyebabkan banyaknya kematian dan cedera. Pesan ini termuat dalam doa Angelusnya yang dipublikasikan.

“Saya meminta agar senjata segera dibungkam dan keberanian ditemukan untuk melanjutkan dialog, sehingga semua sandera dapat dibebaskan dan gencatan senjata definitif bisa tercapai,” tegas Paus berusia 88 tahun itu.

Ia menekankan bahwa situasi kemanusiaan di Jalur Gaza sangat serius. Kondisi ini menuntut komitmen mendesak dari pihak-pihak yang bertikai dan masyarakat internasional untuk mengakhiri peperangan.

Paus Fransiskus baru saja diizinkan dokter meninggalkan Rumah Sakit Gemelli di Roma pada Minggu (23/3/2025). Ia dirawat sejak 14 Februari 2025 akibat pneumonia di kedua paru-parunya.

Meski demikian, tim dokter menyebut Paus masih memerlukan waktu pemulihan penuh. Ia disarankan beristirahat selama sekitar dua bulan di Vatikan.

Sebelum meninggalkan rumah sakit, Paus sempat tampil di balkon. Menggunakan kursi roda, ia melambaikan tangan kepada sekelompok simpatisan yang menunggunya di luar.

Para simpatisan menyambut gembira kepulangan Paus Fransiskus. “Kami sangat gembira bahwa Paus akhirnya meninggalkan rumah sakit. Selamat datang di dunia luar lagi, Paus Fransiskus. Kami mencintaimu,” ujar salah seorang simpatisan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *