Aroma, elemen sensorik yang kerap terabaikan, ternyata memegang peranan krusial dalam praktik Feng Shui. Lebih dari sekadar tata letak furnitur, pemilihan wewangian yang tepat dapat secara signifikan memengaruhi energi di dalam rumah, menciptakan keseimbangan “chi”, rasa nyaman, dan harmoni. Para ahli Feng Shui menegaskan, aroma tertentu bahkan berpotensi membangkitkan perasaan bahagia, relaksasi, hingga meningkatkan fokus.

Tidak semua aroma dinilai cocok untuk meningkatkan energi positif. Desainer interior sekaligus praktisi Feng Shui, Julia Sarasola, menekankan bahwa wewangian terbaik bersumber dari alam. Ini termasuk minyak esensial murni dari bunga, buah, atau rempah-rempah. Menurut Sarasola, kemurnian dan kealamian aroma berbanding lurus dengan manfaatnya terhadap energi hunian.

Berikut adalah beberapa aroma yang direkomendasikan dalam Feng Shui dan manfaatnya:

Jeruk, lemon, dan bergamot, misalnya, dipercaya mampu meningkatkan semangat serta energi positif, menjadikannya pilihan ideal untuk ruang tamu atau area kerja.

Untuk menciptakan suasana menenangkan dan meningkatkan kualitas tidur, lavender serta ylang-ylang sangat dianjurkan, terutama di kamar tidur.

Sementara itu, kayu cendana dan patchouli dapat menghadirkan nuansa hangat dan nyaman, pas untuk musim hujan atau area relaksasi. Jika ingin memperkuat energi cinta dan romansa, mawar dan melati bisa diaplikasikan di kamar tidur atau ruang keluarga.

Kayu manis, amber, dan kapulaga menawarkan efek menenangkan, cocok untuk dinikmati saat cuaca dingin.

Selain jenis aroma, cara penyebaran wewangian juga memegang peran penting dalam Feng Shui. Disarankan menggunakan metode alami, seperti diffuser berbahan batu, lilin alami dengan minyak esensial, atau dupa organik.

Setiap alat penyebar wewangian dikaitkan dengan elemen Feng Shui tertentu; lilin mewakili elemen api, sedangkan diffuser berbasis air merepresentasikan elemen air. Penempatan alat-alat ini juga harus diperhatikan agar tidak menghambat aliran energi positif. Hindari meletakkannya di sudut sempit atau dekat benda tajam.

Desainer interior Jarret Yoshida menambahkan, pemilihan alat juga memengaruhi estetika rumah. Menurutnya, diffuser minyak esensial berbahan batu adalah pilihan unggul karena sekaligus dapat berfungsi sebagai elemen dekoratif yang menawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *