Bangkok – Rapper Indonesia, Ramengvrl, menyoroti pentingnya dukungan bagi musisi perempuan di industri hip-hop tanah air, di sela penampilannya yang memukau di Road to FAM – The Finale Bangkok, Rabu (9/7/2025) malam. Acara yang digelar di Stasiun Hua Lamphong ini merupakan puncak dari konser lintas negara yang diinisiasi oleh label musik internasional 88rising dan Cloud11.

Ramengvrl, yang bernama lengkap Putri Estiani, tampil bersama musisi Asia Tenggara lainnya seperti MILLI (Thailand), Fariz Jabba (Singapura), Zameira (Malaysia), dan Su Lee (Korea Selatan). Ia membawakan lagu-lagu hitsnya seperti “I’m Da Man” dan “Onto The Next”.

Namun, di balik kesuksesan penampilannya, Ramengvrl menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan industri hip-hop di Indonesia. “Menurut aku sekarang lagi ada wave hip-hop baru, seperti yang dulu sempat muncul tahun 2016 sampai 2018,” ujarnya kepada awak media, Rabu (10/7/2025). Ia menambahkan, “Tapi masalahnya, wave-nya ada, skenanya ada, industrinya yang belum dewasa.”

Ramengvrl juga menyoroti tantangan yang dihadapi musisi perempuan di industri hip-hop. Ia mengungkapkan masih minimnya platform yang memberikan ruang aman dan mendukung perkembangan rapper perempuan, termasuk produser perempuan di genre ini. “Aku ingin makin banyak rapper cewek dan produser hip-hop cewek. Biar makin ramai dan nggak harus mengikuti cara cowok untuk survive di industri,” ungkapnya.

Di tengah gempuran tren dan algoritma media sosial, Ramengvrl menekankan pentingnya menjaga orisinalitas. “Aku tetap jadi diri sendiri. Aku termasuk yang nggak bisa poker face. Kalau nggak suka ya nggak bisa pura-pura,” katanya sambil tertawa.

Dalam penampilannya di Bangkok, Ramengvrl juga membawakan lagu kolaborasi “Tensi” yang menggabungkan hip-hop dan dangdut bersama Feel Koplo dan Tuan Tigabelas. Ia berpendapat bahwa genre lokal seperti dangdut dapat menjadi kekuatan untuk membawa musik Indonesia ke kancah internasional.

Road to FAM – The Finale merupakan penutup dari program FAM Studios yang diluncurkan oleh 88rising dan Cloud11 untuk memperkuat ekosistem kreatif Asia. Acara ini menarik ribuan penonton yang memadati Stasiun Hua Lamphong sejak sore hari. Selain konser, program ini juga meliputi lokakarya dan kolaborasi lintas negara antar musisi di studio kreatif FAM Bangkok.

Ramengvrl menutup penampilannya dengan pesan bahwa Asia Tenggara memiliki banyak suara yang kuat. Ia berharap negara-negara di kawasan ini, termasuk Indonesia, dapat lebih percaya diri dan berani untuk go international.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *