Jakarta – Ateisme, sebuah pandangan yang menolak kepercayaan terhadap Tuhan atau entitas ilahi, kini semakin mendapatkan tempat di berbagai negara. Bahkan, sebuah studi mengaitkan popularitas ateisme dengan kemajuan ekonomi.

Menurut data Pew Research Center’s Religious Composition by Country yang dipublikasikan pada 2022, terdapat 20 negara dengan persentase populasi ateis tertinggi.

Salah satu studi dari Universitas Bristol menemukan bahwa sekularisasi berkontribusi 40 persen terhadap perkembangan ekonomi global pada tahun 1990-an. Sementara itu, penelitian dari Mississippi State University and West Virginia University menemukan korelasi negatif antara metrik agama dan kewirausahaan produktif, namun korelasi positif dengan variabel ateis dan agnostik.

“Persentase penduduk yang mayoritas ateis atau agnostik berkorelasi positif dan signifikan dengan skor kewirausahaan produktif suatu negara bagian,” tulis laporan penelitian tersebut.

Para peneliti berpendapat bahwa salah satu faktor pendorong hasil positif pada bisnis adalah kecenderungan orang untuk menghabiskan waktu berbisnis daripada beribadah.

Berikut adalah daftar 20 negara dengan populasi ateis terbanyak berdasarkan data Pew Research Center’s Religious Composition by Country pada 2022:

  1. Republik Ceko: 78,4 persen
  2. Korea Utara: 71,3 persen
  3. Estonia: 60,2 persen
  4. Jepang: 60 persen
  5. Hong Kong: 54,7 persen
  6. China: 51,8 persen
  7. Korea Selatan: 46,6 persen
  8. Latvia: 40,6 persen
  9. Belanda: 38,4 persen
  10. Uruguay: 37,7 persen
  11. New Zealand: 35,2 persen
  12. Mongolia: 34,5 persen
  13. Prancis: 31,9 persen
  14. Britania Raya dan Irlandia Utara: 30,4 persen
  15. Belgia: 29,9 persen
  16. Vietnam: 29,9 persen
  17. Swedia: 29,5 persen
  18. Australia: 29,4 persen
  19. Belarusia: 29,3 persen
  20. Luxembourg: 26 persen

Sebagai informasi tambahan, agama tertua diperkirakan muncul sekitar 150 ribu tahun lalu, dengan Neanderthal sebagai manusia pertama yang mengubur jenazah. Paham ateisme sendiri berasal dari Yunani Kuno.Jakarta – Ateisme, sebuah pandangan yang menolak kepercayaan terhadap Tuhan, semakin populer di berbagai negara di dunia. Bahkan, sebuah studi mengaitkan popularitas ateisme dengan kemajuan ekonomi.

Menurut data Pew Research Center’s Religious Composition by Country yang dipublikasikan pada 2022, Republik Ceko menempati urutan pertama sebagai negara dengan persentase populasi ateis tertinggi, yakni mencapai 78,4 persen.

Para peneliti menemukan bahwa agama tertua muncul sekitar 150 ribu tahun lalu dengan Neanderthal sebagai manusia pertama yang mengubur jenazah. Namun, seiring waktu, ateisme semakin diminati.

Universitas Bristol dalam studinya menemukan bahwa sekularisasi berkontribusi 40 persen terhadap perkembangan ekonomi global pada tahun 1990-an. Sementara itu, penelitian dari Mississippi State University and West Virginia University menemukan korelasi negatif antara metrik agama dan kewirausahaan produktif.

“Persentase penduduk yang mayoritas ateis atau agnostik berkorelasi positif dan signifikan dengan skor kewirausahaan produktif suatu negara bagian,” tulis laporan penelitian tersebut seperti dikutip dari Yahoo! pada Jumat (27/6/2025).

Para peneliti berpendapat bahwa salah satu faktor pendorong hasil positif pada bisnis adalah semakin banyak orang memilih menghabiskan waktu untuk berbisnis daripada beribadah.

Berikut adalah daftar lengkap 20 negara dengan populasi ateis terbanyak berdasarkan data Pew Research Center’s Religious Composition by Country (2022):

  1. Republik Ceko (78,4 persen)
  2. Korea Utara (71,3 persen)
  3. Estonia (60,2 persen)
  4. Jepang (60 persen)
  5. Hong Kong (54,7 persen)
  6. China (51,8 persen)
  7. Korea Selatan (46,6 persen)
  8. Latvia (45,3 persen)
  9. Belanda (44,3 persen)
  10. Uruguay (41,5 persen)
  11. New Zealand (39,6 persen)
  12. Mongolia (36,5 persen)
  13. Prancis (31,9 persen)
  14. Britania Raya dan Irlandia Utara (31,2 persen)
  15. Belgia (31 persen)
  16. Vietnam (29,9 persen)
  17. Swedia (29 persen)
  18. Australia (28,6 persen)
  19. Belarusia (28,6 persen)
  20. Luxembourg (26,7 persen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *