Jakarta – Para ahli mengungkapkan bahwa pola pikir berkembang (growth mindset) menjadi kunci utama dalam mendukung kepintaran dan kesuksesan anak. Hal ini menjadi sorotan di tengah kebingungan para orang tua dalam mengembangkan kecerdasan buah hati mereka.
Mary C. Murphy, Direktur sekaligus pendiri Summer Institute on Diversity di Center for Advanced Study in Behavioral Sciences di Stanford University, menjelaskan bahwa cara terbaik untuk mendukung perkembangan otak dan diri anak adalah dengan membantu mereka mengadopsi pola pikir berkembang sesering mungkin. “Jika memiliki pola pikir berkembang, seseorang akan percaya kalau kapasitas dan kesempatan untuk belajar tidak akan terbatas,” jelas Murphy.
Sebaliknya, pola pikir tetap (fixed mindset) yang meyakini bahwa bakat dan kemampuan seseorang adalah permanen sejak lahir, dinilai menghambat perkembangan. Menurut Murphy, mendorong anak untuk lebih sering menerapkan pola pikir berkembang dapat meningkatkan sikap, keterlibatan, dan kinerja mereka.
Senada dengan Murphy, ahli parenting sekaligus penulis buku “Mindset: The New Psychology of Success”, Carol Dweck, menekankan pentingnya mengajarkan growth mindset pada anak. Dweck mengatakan, “Jika orang tua ingin memberikan hadiah kepada anaknya, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengajarkan anaknya untuk menyukai tantangan, tertarik pada kesalahan, menikmati usaha, dan terus belajar.”
Sebagai ilustrasi, berikut adalah contoh perbedaan antara growth mindset dan fixed mindset:
Growth mindset: Anna merasa presentasinya di kelas tidak berjalan dengan baik dan ragu untuk berbicara di depan umum lagi. Namun, alih-alih menghindar, Emma memutuskan untuk meningkatkan kemampuannya dengan mengikuti klub debat sekolah. Seiring waktu, kepercayaan diri dan kemampuannya pun meningkat.
Fixed mindset: Tina mendapat masukan dari gurunya tentang tulisannya. Ia menanggapi kritik itu secara personal dan berasumsi bahwa ia bukan penulis yang baik. Alih-alih menggunakan umpan balik itu untuk memperbaiki diri, Tina malah frustrasi dengan kemampuannya menulis. (hsy/hsy)