Seoul – Agensi hiburan raksasa Korea Selatan, HYBE, yang dikenal sebagai rumah bagi grup idola BTS, tengah menghadapi serangkaian penyelidikan terkait dugaan manipulasi saham dan penghindaran pajak. Otoritas pajak setempat kini tengah mengintensifkan pemeriksaan terhadap perusahaan tersebut.

Sejumlah sumber industri melaporkan, tim penyidik dari Layanan Pajak Nasional (NTS) telah melakukan penggeledahan di kantor pusat HYBE pada Selasa (30/7/2025). Penyitaan dokumen dan materi terkait dilakukan oleh Biro Investigasi Keempat NTS Seoul, yang dikenal khusus menangani audit mendadak untuk kasus-kasus tertentu.

Pada hari yang sama, NTS mengumumkan audit skala besar terhadap 27 perusahaan yang diduga terlibat dalam praktik manipulasi harga saham melalui laporan palsu dan bisnis predator. HYBE termasuk dalam daftar perusahaan yang menjadi target penyelidikan.

Dari total 27 perusahaan, sembilan di antaranya dituduh melakukan pemalsuan laporan keuangan untuk mendongkrak harga saham. Sementara itu, delapan perusahaan lainnya diduga dikendalikan oleh pelaku bisnis dengan modus “hit-and-run”. Selain itu, sepuluh pemegang saham pengendali diduga melakukan pengalihan keuntungan perusahaan untuk kepentingan pribadi melalui skema privatisasi. Total dugaan penggelapan pajak dalam seluruh kasus ini diperkirakan mencapai 1 triliun won atau setara dengan Rp11,8 triliun (dengan kurs Rp11.800 per dolar AS).

Investigasi ini bukan satu-satunya yang tengah dihadapi HYBE. Saat ini, perusahaan juga tengah diselidiki oleh unit polisi khusus dari Otoritas Jasa Keuangan Korea Selatan (FSS), di bawah pengawasan kejaksaan dan kepolisian, terkait dugaan manipulasi saham oleh pendiri sekaligus Chairman HYBE, Bang Si-hyuk.

Bang dituduh telah menyesatkan investor awal pada tahun 2019, termasuk perusahaan modal ventura, dengan memberikan pernyataan bahwa penawaran saham perdana (IPO) HYBE akan ditunda. Bersamaan dengan itu, ia diduga memfasilitasi pembelian saham perusahaan melalui firma ekuitas swasta yang dibentuk oleh eksekutif HYBE menggunakan perusahaan tujuan khusus (special purpose company).

Setelah HYBE resmi melantai di bursa saham, perusahaan tujuan khusus tersebut menjual sahamnya, dan Bang disebut menerima 30% dari keuntungan berdasarkan perjanjian saham yang telah diatur sebelumnya. Saat ini, NTS tengah melakukan penelusuran untuk mengetahui apakah ada praktik penghindaran pajak dalam transaksi tersebut.

Audit pajak ini menjadi yang pertama bagi HYBE dalam tiga tahun terakhir. Pada Juni 2022, NTS sempat melakukan audit reguler yang menghasilkan pungutan pajak tambahan sebesar beberapa miliar won. (hsy/hsy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *