Jakarta – Memelihara kucing di rumah bukan hanya sekadar hobi yang menyenangkan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan. Berbagai studi ilmiah telah mengungkap manfaat signifikan dari kehadiran hewan peliharaan berbulu ini bagi kesehatan fisik dan mental manusia.
Salah satu manfaat utama adalah penurunan tekanan darah. Sebuah studi di Australia yang melibatkan 5.741 orang menunjukkan bahwa pemilik hewan peliharaan cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak memelihara hewan, meskipun memiliki profil sosioekonomi dan indeks massa tubuh yang serupa.
Selain itu, memeluk kucing dapat memicu pelepasan endorfin, hormon yang berperan dalam mengurangi rasa sakit dan meningkatkan suasana hati. Aktivitas merawat dan bermain dengan kucing juga dapat meningkatkan energi dan mengurangi gejala stres.
Peneliti dari Pusat Penelitian Universitas Minnesota, Amerika Serikat, pada Jumat (27/6/2025) mengungkapkan bahwa memelihara kucing dapat menurunkan risiko penyakit jantung. “Orang yang tidak memelihara kucing memiliki risiko meninggal akibat penyakit jantung 30-40% lebih tinggi,” ujarnya, berdasarkan studi yang dilakukan selama satu dekade dengan melibatkan 4.435 partisipan.
Kucing juga memberikan manfaat bagi anak-anak penderita autisme. Penelitian dari University of Missouri, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa interaksi sosial anak-anak autisme meningkat secara signifikan ketika mereka dikelilingi oleh hewan peliharaan. Hampir setengah dari keluarga yang diteliti memiliki kucing, dan orang tua melaporkan adanya ikatan emosional yang kuat antara anak dan kucing mereka.
Dengkuran kucing atau purring juga memiliki efek penyembuhan bagi nyeri tulang dan otot manusia. Frekuensi getaran dengkuran kucing berada pada kisaran 20-140 Hz.
Interaksi dengan kucing juga memicu pelepasan hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta dan koneksi sosial. Penelitian Allen et al. (2020) menunjukkan bahwa bermain dengan kucing selama sesi terapi dapat mengurangi tingkat kortisol dan hormon stres.
“Partisipan yang berinteraksi dengan kucing mengalami penurunan signifikan dalam tingkat kecemasan dan merasa lebih rileks,” imbuhnya.
Memelihara kucing juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terutama pada anak-anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang berinteraksi dengan anjing dan kucing sejak usia dini memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, terutama dalam menghadapi gangguan pernapasan.