Jakarta – Gaya hidup mewah dan kebiasaan menghambur-hamburkan uang menjadi penyebab utama masalah keuangan yang serius, seperti yang dialami oleh seorang wanita bernama Emmy di Los Angeles. Wanita berusia 31 tahun ini harus berjuang menghadapi tumpukan utang kartu kredit yang menggunung.
Emmy, yang menggunakan nama samaran demi melindungi privasinya, mulai terbuka tentang masalah utangnya melalui platform TikTok sejak Maret lalu. Total utangnya mencapai lebih dari US$ 28.000 atau sekitar Rp 459 juta dengan kurs saat ini.
“Saya sadar ini adalah kesalahan saya sendiri. Dulu, saya selalu menjadi orang yang menawarkan diri untuk membayar atau mentraktir teman,” ungkapnya kepada CNBC Make It.
Saat ini, Emmy tengah berupaya keras untuk mengubah kebiasaan hidupnya yang boros dengan menyarankan tempat-tempat nongkrong yang lebih murah atau bahkan gratis. Hal ini dilakukan karena ia sedang fokus untuk melunasi utang kartu kreditnya.
Namun, Emmy mengakui bahwa perubahan ini tidaklah mudah. Ia merasa nyaman menghabiskan uang bersama teman-temannya, dan mereka pun tidak mengetahui seberapa besar utang yang sedang ia hadapi.
“Saya yakin teman-teman tidak akan menghakimi jika mereka tahu apa yang sedang saya lakukan. Tetapi, saya masih merasa takut akan persepsi buruk dari orang-orang yang saya sayangi,” tuturnya.
Kondisi yang dialami Emmy ternyata dialami juga oleh banyak orang. Berdasarkan survei terbaru dari Ally Bank, hampir 60% milenial dan Gen Z menyatakan bahwa tujuan keuangan mereka terpengaruh oleh biaya sosial.
Jack Howard, kepala money wellness di Ally, menjelaskan bahwa menghabiskan uang bersama teman tidak selalu berdampak negatif. “Justru, menjalin pertemanan dan hubungan sosial itu baik untuk kesehatan mental. Namun, masalah muncul ketika kita menemukan bahwa 42% orang menghabiskan uang secara berlebihan,” katanya.
Survei tersebut juga menemukan bahwa 42% milenial dan Gen Z melaporkan pengeluaran berlebihan pada anggaran sosial mereka selama beberapa bulan dalam setahun.
Menurut temuan Ally, hanya sedikit orang dewasa yang tampaknya menganggarkan pengeluaran sosial dengan benar. Hanya 18% Gen Z dan milenial yang menyatakan bahwa mereka memiliki anggaran ketat untuk kegiatan bersama teman-teman.
Howard menyarankan, jika aktivitas yang menghabiskan biaya seperti makan malam atau nongkrong dengan teman penting bagi Anda, Anda mungkin perlu mengurangi pengeluaran di area lain dalam hidup agar dapat memprioritaskan aktivitas tersebut.
Selain melakukan penyesuaian anggaran agar pengeluaran sosial lebih banyak, Howard juga merekomendasikan untuk mencari aktivitas murah atau gratis bersama teman-teman. Menurut Ally, hal ini hanya diprioritaskan oleh 23% milenial dan Gen Z.
“Yang benar-benar Anda inginkan adalah pengalamannya. Yang benar-benar Anda inginkan adalah waktu bersama teman Anda. Kita perlu kembali ke dasar pemahaman bahwa kita membutuhkan persahabatan ini untuk meningkatkan kesejahteraan kita, tetapi kita tidak ingin menghabiskan uang secara berlebihan hingga kita mengalami masalah keuangan,” pungkas Howard.











