Jakarta – Dunia sepak bola tidak hanya diisi oleh pemain dengan gaji selangit di lapangan hijau. Beberapa nama pesepak bola justru mampu meraup kekayaan fantastis hingga miliaran rupiah melalui berbagai sumber, mulai dari kontrak iklan, warisan keluarga kerajaan, hingga bisnis yang mereka bangun sendiri.

Pada tahun 2025 ini, sejumlah pesepak bola tersebut masuk dalam jajaran “crazy rich” versi sepak bola. Meskipun sebagian besar kekayaan mereka berasal dari karier di lapangan, ada pula yang sukses besar setelah pensiun. Mathieu Flamini, mantan pemain Arsenal, sempat menjadi perbincangan karena dikabarkan menjadi miliarder berkat bisnis biokimia, meskipun kemudian ia membantah bahwa jumlah kekayaannya terlalu dibesar-besarkan.

Planet Football mencatat setidaknya ada tiga pesepak bola aktif dan pensiunan yang layak masuk dalam daftar elite ini.

1. Cristiano Ronaldo

Ronaldo dikabarkan menjadi miliarder pertama yang merintis kekayaannya sendiri dari sepak bola, setelah menandatangani kontrak baru yang sangat menguntungkan dengan klub Al-Nassr.

Meskipun klaim bahwa Ronaldo telah mencapai status miliarder sejak Juni 2020, laporan tersebut dinilai kurang tepat karena hanya mencerminkan total pendapatannya dari waktu ke waktu, tanpa memperhitungkan pajak atau pengeluaran.

Namun, setelah mengumumkan keputusannya untuk tetap bermain di Arab Saudi, CR7 dikabarkan kini resmi menjadi miliarder. Pada Mei lalu, Ronaldo menduduki puncak daftar atlet dengan bayaran tertinggi di dunia versi Forbes.

Sebagai bagian dari kontrak barunya dengan Al-Nassr, Ronaldo dilaporkan akan mendapatkan £488.000 (Rp 10,6 miliar) per hari, setara dengan £3,42 juta (Rp 74,4 miliar) per minggu, belum termasuk endorsement dan sponsor.

2. Faiq Bolkiah

Berbeda dengan Ronaldo, kekayaan Bolkiah tidak berasal dari kariernya di sepak bola, melainkan dari warisan keluarga. Pemain sayap berusia 27 tahun ini merupakan bagian dari keluarga kerajaan Brunei Darussalam.

Faiq adalah putra Pangeran Jefri Bolkiah dan keponakan Sultan Brunei saat ini, Hassanal Bolkiah. Ia lahir di Los Angeles dan memegang kewarganegaraan Brunei dan Amerika.

Faiq pernah bermain untuk Southampton, Chelsea, dan Leicester saat masih muda. Saat ini, ia bermain untuk Ratchaburi di divisi teratas Thailand.

Meskipun karier sepak bolanya relatif sederhana, statusnya sebagai pewaris kerajaan membuatnya digolongkan sebagai miliarder oleh banyak sumber. Namun, ia dikenal sebagai pribadi yang sederhana.

“Apapun yang orang tulis dan sebagainya, saya bisa bilang saya orang yang sangat sederhana, dengan jadwal yang sama setiap hari,” kata Faiq Bolkiah saat pindah ke Thailand pada tahun 2021. “Saya suka fokus pada sepak bola. Saya tidak suka fokus pada hal-hal di luar sana,” paparnya.

Paul Morgan, mantan pelatih mudanya, mengatakan pada tahun 2020 bahwa Faiq adalah individu yang membumi dan tidak membiarkan potensi warisannya mengaburkan motivasinya untuk maju. “Anda tidak mungkin menemukan anak yang lebih normal. Dia sama sekali tidak terpengaruh oleh latar belakangnya yang istimewa,” ujarnya.

3. Louis Saha

Setelah bermain untuk klub-klub seperti Manchester United, Fulham, dan Everton, Saha mungkin telah menghasilkan banyak uang dari karier bermainnya, tetapi itu tidak seberapa dibandingkan dengan kekayaannya setelah pensiun.

Setelah gantung sepatu, pria asal Prancis ini mendirikan AxisStar, sebuah platform media sosial yang dirancang untuk menghubungkan para atlet dengan penyedia layanan dan merek terpercaya. Bisnis ini, menurut berbagai sumber, telah meraih kesuksesan besar, dengan valuasi yang dilaporkan mencapai lebih dari £4 miliar (Rp 87 triliun).

Selain bisnisnya, Saha masih mengikuti perkembangan dunia sepak bola dan secara rutin menjadi komentator pertandingan Liga Primer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *