Jakarta – Stroke, dikenal sebagai silent killer, menjadi ancaman kesehatan yang serius. Namun, risiko penyakit ini dapat diminimalkan dengan konsumsi makanan yang tepat.

Stroke terjadi akibat gangguan pasokan darah ke otak, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Kondisi ini menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi, yang berujung pada kematian sel.

Pentingnya menjaga kesehatan pembuluh darah menjadi kunci pencegahan stroke. Oleh karena itu, pemilihan makanan yang mendukung kelancaran aliran darah ke otak menjadi krusial.

Berikut adalah lima jenis makanan yang direkomendasikan untuk mencegah dan menurunkan risiko stroke, sebagaimana dilansir dari Eating Well.

Pertama, ikan salmon. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ikan, terutama yang kaya asam lemak omega-3 seperti salmon, tuna, dan makarel, dapat menurunkan risiko stroke. Ahli Gizi, Vanessa King, menjelaskan bahwa tiga ons ikan salmon yang dimasak mengandung vitamin B6 sebanyak 23% dari Nilai Harian dan vitamin B12 lebih dari 100% dari Nilai Harian. “Vitamin B ini dapat menurunkan konsentrasi homosistein darah total, yang merupakan faktor risiko utama stroke,” ujarnya. King menyarankan untuk mengonsumsi ikan salmon sebagai sumber protein atau dipanggang.

Kedua, kopi. Ahli gizi Amy Brownstein mengungkapkan bahwa konsumsi kopi di pagi hari dapat membantu mencegah risiko stroke. Selain kafein, kopi mengandung polifenol seperti asam klorogenat yang dapat menurunkan tekanan darah. Brownstein menyarankan untuk membatasi pemanis dalam kopi, karena gula tambahan dapat meningkatkan risiko stroke.

Ketiga, bayam. Selain kaya nutrisi, bayam juga membantu memperlancar aliran darah ke otak. King menjelaskan bahwa setengah mangkuk bayam yang dimasak merupakan sumber folat dan magnesium yang baik. Penelitian menunjukkan bahwa asupan folat yang tinggi dikaitkan dengan penurunan kejadian stroke sebesar 17%. Selain itu, konsumsi magnesium yang lebih tinggi (18,5 miligram atau lebih per 100 kalori sehari) dapat menurunkan risiko stroke sebesar 40% dibandingkan dengan konsumsi magnesium yang lebih rendah (12 mg per 100 kalori sehari).

Keempat, kacang arab. Kacang arab atau chickpea merupakan sumber nutrisi yang padat dan mengandung vitamin penangkal stroke. King menjelaskan bahwa kacang ini menyumbang 10% dari Nilai Harian vitamin B6 penurun homosistein. Kacang arab juga memiliki manfaat lain, seperti mengontrol kadar gula darah, membantu menurunkan berat badan, dan berfungsi sebagai antioksidan. “Kacang ini berfungsi sebagai sumber protein kaya serat,” kata King.

Kelima, tempe dan tahu. Penelitian menunjukkan bahwa kacang kedelai dapat mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Kacang kedelai kaya akan serat dan lemak sehat, sehingga mampu mencegah stroke dan penyakit jantung. Brownstein menambahkan bahwa tahu, tempe, dan edamame adalah protein terbaik untuk otak dan jantung. “Protein kedelai menurunkan tekanan darah. Protein kedelai secara alami rendah lemak, dan senyawa seperti fitoestrogen dan isoflavon memengaruhi tekanan darah secara positif dengan berpotensi merelaksasi pembuluh darah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *