Jakarta – Menjaga keseimbangan pH area kewanitaan menjadi kunci utama dalam mencegah keputihan yang tidak normal. Hal tersebut diungkapkan oleh dr. Gia Pratama, Professional Health Educator sekaligus Kepala Instalasi Gawat Darurat, dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Selasa (19/5/2025).

Menurut Gia, keputihan pada perempuan tidak selalu menjadi indikasi adanya masalah kesehatan. “Area kewanitaan itu sengaja dibuat asam supaya bakteri sulit bertahan. Kalau terlalu sering dicuci dengan sabun biasa yang sifatnya basa, pH bisa berubah ke netral dan lebih gampang infeksi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gia menerangkan bahwa terdapat dua jenis keputihan, yaitu yang normal dan yang memerlukan penanganan khusus. Keputihan yang normal umumnya berwarna bening atau putih dan tidak mengeluarkan bau yang menyengat. Sementara itu, keputihan yang tidak normal biasanya berbau, lengket, dan seringkali disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri.

Gia juga memberikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan area kewanitaan, antara lain menghindari penggunaan sabun biasa secara berlebihan, menggunakan produk khusus area kewanitaan dengan pH yang sesuai jika diperlukan, dan memperhatikan tanda-tanda infeksi seperti bau dan perubahan tekstur cairan.

“Keputihan tidak selalu bakteri atau jamur. Penting mengenali penyebabnya agar penanganan tepat,” imbuhnya.

Gia menambahkan, munculnya keputihan sangat dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga debit atau banyak sedikitnya sekret alias cairan vagina sangat bergantung pada siklus bulanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *