JAKARTA – Benjolan yang muncul di payudara tidak selalu mengindikasikan kanker. Sebagian besar tumor yang terdeteksi pada payudara wanita bersifat jinak dan tidak berbahaya.
Ketakutan sering menghantui para perempuan saat menemukan benjolan di payudara mereka, yang kerap disalahartikan sebagai tanda kanker payudara. Padahal, hal itu tidak selalu benar.
Menurut dr. Vera N. Tarigan, Kepala Departemen Radiologi Siloam Kebun Jeruk, 80 persen dari benjolan tersebut adalah tumor jinak. Oleh karena itu, ia mengingatkan para wanita untuk tidak panik berlebihan.
“Ibu-ibu jangan takut, ya. Benjolan itu 80 persen tumor jinak, jadi kalau ada benjolan jangan berpikir, ‘Oh, ini ganas, nih’,” ujar dr. Vera dalam sebuah acara baru-baru ini.
Hasil skrining yang dilakukan pihaknya pada perempuan di berbagai lapas dan organisasi juga mengonfirmasi temuan ini. Sebagian besar benjolan yang terdeteksi bukanlah kanker.
Justru, banyak dari benjolan tersebut merupakan tumor jinak seperti fibroadenoma atau kista. “Jadi kalau temuan kita secara garis besar, di lapas, organisasi, ataupun walk in ke rumah sakit, itu memang kebanyakan adalah kista dan tumor jinak payudara,” jelasnya.
Maka dari itu, dr. Vera menyarankan agar tidak perlu khawatir secara berlebihan jika menemukan benjolan pada payudara. Langkah terbaik adalah segera memeriksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
“Banyaknya yang jinak, tapi orang sudah ketakutan duluan,” katanya.
Meskipun mayoritas jinak, dr. Vera tetap menganjurkan pemeriksaan ulang enam bulan setelah diagnosis awal. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau perkembangan benjolan dan mendeteksi jika terjadi perubahan bentuk atau tekstur.
“Kemudian akan diperiksa lagi enam bulan setelahnya buat mengecek kondisi tumor,” tambah dr. Vera.