Jakarta – Telur, sumber protein hewani yang terjangkau dan digemari masyarakat, kerap dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol. Namun, benarkah demikian?
Telur menjadi salah satu lauk favorit yang dikonsumsi hampir setiap hari. Selain rasanya yang nikmat dan kaya manfaat, telur juga mengandung lemak dengan kadar yang bervariasi tergantung jenisnya. Setiap kuning telur mengandung sekitar 186 mg kolesterol, yang dianggap cukup tinggi.
Mayo Clinic menjelaskan, Jumat (27/6/2025), bahwa telur ayam memang mengandung kolesterol, tetapi efek konsumsinya terhadap kenaikan kadar kolesterol darah sangat minim dibandingkan dengan efek lemak trans dan lemak jenuh.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan di Harvard Medical School menunjukkan bahwa konsumsi satu telur sehari aman bagi kebanyakan orang. Studi yang melibatkan ratusan ribu orang selama beberapa dekade, yang melaporkan pola makan dan kondisi medis mereka, tidak menemukan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya pada mereka yang mengonsumsi satu telur per hari.
Heart Foundation menambahkan, kesalahpahaman tentang telur berasal dari kandungan kolesterol dalam kuning telur. Padahal, asam lemak jenuh memiliki efek lebih besar pada kadar kolesterol darah, sementara efek kuning telur sangat minim.
“Banyak salah kaprah seputar telur berasal dari fakta bahwa kuning telur mengandung kolesterol,” ujar perwakilan Heart Foundation dalam keterangan tertulis, Jumat (27/6/2025).
Tinjauan menyeluruh terhadap penelitian yang ada menunjukkan bahwa bukti efek telur pada kolesterol darah tidak konsisten, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.
Sejumlah penelitian dari Harvard Medical School juga menyimpulkan bahwa konsumsi satu telur sehari aman bagi kebanyakan orang. Studi yang melibatkan ratusan ribu orang selama beberapa dekade tidak menemukan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular pada mereka yang mengonsumsi satu telur per hari.
“Telur aman dan sehat jika Anda memakannya dalam jumlah sedang,” demikian kesimpulan dari studi tersebut, Jumat (27/6/2025).
Namun, penting untuk memperhitungkan jumlah kolesterol dari makanan lain yang dikonsumsi bersama telur, seperti mentega, keju, bacon, sosis, dan roti.
Untuk menekan jumlah kolesterol saat mengonsumsi telur, disarankan untuk memasaknya dengan cara direbus, menggunakan jenis minyak yang baik, dan tidak memasak telur terlalu matang.
Memasak telur dengan cara direbus tidak menambah jumlah lemak, sehingga lebih baik daripada digoreng. Namun, hindari merebus telur terlalu lama dalam suhu tinggi, karena dapat menyebabkan kolesterol teroksidasi dan menghasilkan senyawa oxysterol.
Jika ingin mengonsumsi telur goreng, pilihlah minyak yang baik seperti minyak zaitun, minyak alpukat, atau lemak bebas kolesterol.











