Produksi ulang (remake) live-action Disney untuk film animasi klasik Snow White terjebak dalam berbagai kontroversi sengit. Hal ini menyebabkan film tersebut menggelar pemutaran perdana yang sepi di Hollywood pada 15 Maret lalu, tanpa sorotan media. Disney bahkan disebut menghindari interaksi antara bintang utamanya, Rachel Zegler dan Gal Gadot, dengan wartawan, termasuk wawancara di karpet merah, untuk menghindari pertanyaan seputar gambaran kontroversial film ini, terutama mengenai Tujuh Kurcaci.
Kontroversi dimulai sejak 2021, ketika aktris Latina Rachel Zegler diumumkan memerankan Snow White. Keputusan ini memicu reaksi keras dari sebagian penggemar dan komentator konservatif yang menganggapnya sebagai bentuk “woke”. “Ya, saya adalah Snow White, tidak, saya tidak akan memutihkan kulit saya untuk peran ini,” ucap Rachel melalui akun X miliknya, meski balasan tersebut kini telah dihapus.
Kritik semakin meluas setelah Rachel merendahkan Snow White and the Seven Dwarfs versi 1937, film animasi pertama Walt Disney. Rachel menyebut film klasik tersebut “aneh” karena menggambarkan tokoh cinta Snow White sebagai “seorang pria yang secara harfiah menguntitnya.”
Dalam wawancara lainnya, Rachel menyatakan bahwa dalam versi baru ini, Snow White “tidak akan diselamatkan oleh pangeran” dan “tidak akan bermimpi tentang cinta sejati.” Pernyataan ini bertentangan dengan tradisi karakter Snow White dan memicu reaksi dari penggemar yang merindukan nilai-nilai klasik tersebut.
Selain komentar-komentarnya, Zegler juga menunjukkan sikap politik di media sosial dengan menandatangani postingan “Free Palestine.” Sementara itu, Gal Gadot yang memerankan Ratu Jahat, menyatakan dukungan untuk Israel. Hal ini semakin menambah ketegangan di tengah kontroversi film. Peran Gal Gadot pun mendapat sorotan tajam, bahkan memicu ajakan boikot terhadap film live-action tersebut.
Isu lain mencuat mengenai penghilangan Tujuh Kurcaci dari judul film. Peter Dinklage, aktor dengan kelainan dwarfisme, mengkritik Disney karena “hipokrasi” dalam membuat remake Snow White. Dinklage mempertanyakan bagaimana Disney bisa bangga memilih aktris Latina untuk peran Snow White, namun tetap menganggap cerita tentang tujuh kurcaci yang hidup di gua relevan.
Disney merespons dengan menjanjikan “pendekatan yang berbeda” untuk menggambarkan Tujuh Kurcaci, yang kini digambarkan sebagai makhluk magis menggunakan efek visual komputer (CGI), bukan aktor manusia. Meskipun demikian, keputusan ini menuai reaksi keras dari beberapa aktor dengan kelainan dwarfisme yang merasa dirugikan.
Trailer Snow White live-action pun langsung mendapatkan reaksi negatif di YouTube, dengan perbandingan 75 ribu suka dan 922 ribu tidak suka. Kritik utama tertuju pada penggunaan CGI.
Dengan biaya produksi melebihi 200 juta Dolar Amerika, remake Snow White diperkirakan menjadi salah satu film paling kontroversial Disney, jauh melampaui remake The Lion King dan Beauty and the Beast. Disney kini berharap bahwa kontroversi ini justru bisa mendatangkan keuntungan saat film tayang di bioskop.
Meskipun menuai beragam kritik, Disney tetap merencanakan perilisan Snow White live action di bioskop pada 21 Maret 2025. Jadwal tersebut dicanangkan setelah mengalami penundaan selama satu tahun penuh. “Saya mengartikan perasaan orang tentang film ini sebagai bentuk kecintaan mereka terhadapnya,” kata Rachel dalam wawancara dengan Vogue Mexico. “Betapa sebuah kehormatan bisa menjadi bagian dari sesuatu yang membuat orang merasa begitu bersemangat,” tambahnya.