Jakarta – Kebiasaan merokok masih menjadi faktor risiko utama kanker paru-paru di Indonesia, yang mana 65,5% pria dewasa Indonesia adalah pengguna tembakau. Asap tembakau mengandung ribuan bahan kimia, dan lebih dari 70% di antaranya bersifat karsinogenik atau penyebab kanker.

Menurut data Globocan 2022, kanker paru merupakan kanker ketiga terbanyak di Indonesia dan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria. Konsultan Onkologi Senior di OncoCare, Dr. Akhil Chopra, menyampaikan bahwa sekitar 70% kasus kanker paru di Indonesia terdiagnosis saat sudah stadium lanjut.

“Di Indonesia, merokok merupakan penyebab utama penyakit kanker paru. Awalnya, mereka tidak sadar dengan batuk yang biasa karena bersifat ringan, tetapi ternyata sel ganas kanker telah menyebar melalui aliran darah menuju ke hati, otak, kelenjar adrenal, dan tulang,” kata dr. Akhil saat Media Gathering di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).

Gejala awal yang mudah dikenali adalah batuk dan nyeri dada. Namun, seseorang yang tidak menunjukkan gejala apapun bisa saja terkena kanker paru-paru ketika ditemukan bayangan pada rontgen dada.

Gejala lain yang mungkin menyertai, antara lain suara serak, mengi (suara bengek saat bernapas), kelelahan berlebihan, dan benjolan yang tidak wajar.

Dr. Akhil menjelaskan jenis batuk yang perlu diperhatikan sebagai gejala kanker paru. Pertama, batuk yang tidak kunjung membaik, biasanya batuk ini hilang meskipun sudah diobati atau berlangsung lebih dari 3 minggu. Kedua, perubahan pada pola batuk, jika sebelumnya sudah mengalami batuk kronis (misalnya karena merokok), lalu batuk tersebut berubah sifatnya (lebih sering, lebih parah, atau terdengar berbeda), maka segera periksakan ke dokter.

Ketiga, batuk berdarah (hemoptisis), bisa berupa bercak darah pada dahak atau darah segar yang lebih banyak. Keempat, batuk disertai suara serak atau napas berbunyi, kondisi ini terjadi akibat penyumbatan atau iritasi saluran pernapasan oleh tumor. Kelima, batuk disertai gejala lain, jika mengalami batuk disertai sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan tanpa sebab jelas, atau kelelahan berkepanjangan maka perlu diwaspadai dan periksakan segera.

“Jadi, batuk yang berubah sifat, tetap, atau berdarah merupakan gejala yang harus segera diperiksa ke dokter, terutama jika ada faktor risiko seperti merokok, riwayat paparan asap rokok, atau usia lebih dari 40 tahun,” pungkasnya. Kanker paru-paru merupakan penyebab pertama kematian akibat kanker secara global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *