Buñol – Festival tahunan Tomatina di Spanyol kembali digelar dengan meriah, namun diwarnai aksi solidaritas terhadap Palestina. Ribuan pengunjung bersuka cita dalam perang tomat, sambil menyuarakan dukungan untuk menghentikan serangan di Gaza.

Turis asal Brasil, Carlos Palhares, menggambarkan pengalamannya saat mengikuti festival tersebut. “Yang paling gila, ini karnaval selama satu jam, semuanya pekat, seperti jus tomat yang menutupi lantai,” katanya, Jumat (27/6/2025), dengan tubuh berlumuran bubur tomat.

Sebelum perang tomat dimulai, sebuah bendera Palestina berukuran besar dikibarkan sebagai bentuk tuntutan untuk menghentikan serangan terhadap Gaza. Selama perang tomat berlangsung, para peserta kembali mengibarkan tiga bendera Palestina dari truk-truk yang membawa tomat.

Festival Tomatina diyakini berasal dari pertikaian spontan antarpenduduk desa pada masa lalu. Kini, festival ini menjadi daya tarik wisata yang mendatangkan ribuan pengunjung setiap tahunnya.Valencia – Ribuan orang tumpah ruah dalam lautan tomat pada festival tahunan Tomatina di Spanyol, yang tahun ini diwarnai dengan seruan solidaritas untuk Palestina. Perayaan yang melibatkan aksi saling lempar tomat ini, menjadi sorotan karena adanya pengibaran bendera Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza.

Turis asal Brasil, Carlos Palhares, menggambarkan pengalamannya saat mengikuti festival tersebut. “Yang paling gila, ini karnaval selama satu jam, semuanya pekat, seperti jus tomat yang menutupi lantai,” katanya, Jumat (27/6/2025), sambil menunjukkan tubuhnya yang berlumuran tomat.

Sebelum festival dimulai, sebuah bendera Palestina berukuran besar dikibarkan sebagai bentuk tuntutan untuk menghentikan serangan terhadap Gaza. Selama perang tomat berlangsung, para peserta kembali mengibarkan tiga bendera Palestina dari atas truk-truk yang membawa tomat.

Festival Tomatina memiliki sejarah panjang, diyakini berasal dari pertikaian spontan antarpenduduk desa pada tahun 1945. Sempat dilarang pada era kediktatoran Jenderal Francisco Franco di tahun 1950-an, acara ini kembali populer pada tahun 1980-an dan kini menjadi daya tarik bagi wisatawan internasional dan warga Spanyol.

Acara tahunan ini bukan hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga menjadi simbol tradisi unik, di mana ribuan orang dapat saling melempar tomat dalam suasana penuh keceriaan dan kegembiraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *