Jakarta – Pengalaman unik dialami seorang kreator konten asal Korea Selatan, Tyongee, saat berlibur ke Turki. Ia mendapati teguran dari warga lokal lantaran berpose dengan gestur dua jari atau simbol “V” ketika berswafoto.

Tyongee mengungkapkan keterkejutannya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. “Saya sama sekali tidak tahu! Sungguh menakjubkan bagaimana saya bisa mempelajari budaya dan tata krama baru setiap kali bepergian,” tulisnya pada Jumat (27/6/2025).

Dalam video yang dibagikannya, terlihat dua orang pria menghampiri dan menegur Tyongee. Salah seorang pria menjelaskan, “Dalam budaya kalian, itu berarti perdamaian, tetapi sayangnya di Turki, itu diangkat tentang terorisme.”

Kejadian ini kemudian memicu diskusi hangat di kalangan warganet. Sebagian warganet Turki mengaku tidak mengetahui adanya larangan tidak tertulis tersebut. Namun, seorang pakar politik setempat menegaskan bahwa gestur dua jari memang memiliki sensitivitas politik tersendiri di Turki.

Simbol ‘V’ atau peace sign di Turki ternyata memiliki konotasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), sebuah organisasi yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris. Penggunaan gestur tersebut dapat diinterpretasikan sebagai bentuk dukungan terhadap PKK dan berpotensi menimbulkan konsekuensi hukum.

PKK telah lama terlibat dalam konflik dengan pemerintah Turki sejak dekade 1980-an. Organisasi ini berjuang untuk kemerdekaan etnis Kurdi melalui cara-cara kekerasan. Oleh karena itu, segala bentuk simbol yang diasosiasikan dengan PKK seringkali dianggap sebagai tindakan provokatif.

Meskipun di banyak negara, gestur dua jari melambangkan perdamaian, di Turki, maknanya mengalami pergeseran yang signifikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *