Jakarta – Tahu, makanan olahan kedelai yang populer di Indonesia, ternyata aman dikonsumsi setiap hari asalkan dalam jumlah yang wajar. Para ahli gizi menegaskan bahwa konsumsi tahu secara rutin justru dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan.
Tahu merupakan sumber protein nabati yang kaya nutrisi. Dalam setiap 122 gram tahu, terkandung sekitar 177 kalori, 15,5 gram protein, 12 gram lemak, 5 gram karbohidrat, serta berbagai mineral dan vitamin seperti kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, kalium, zinc, dan folat.
“Tahu adalah sumber protein lengkap yang menyediakan semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh,” ujar seorang ahli gizi, Jumat (27/6/2025). Selain itu, kedelai sebagai bahan utama tahu juga mengandung lemak tak jenuh ganda yang sehat, terutama asam alfa-linolenat omega-3.
Mitos yang menyebutkan bahwa produk kedelai dapat memicu kanker payudara juga dibantah oleh para ahli. Sejumlah studi justru menunjukkan bahwa konsumsi rutin tahu berkaitan dengan penurunan risiko kanker tertentu.
Seorang jurnalis dari The Healthy bahkan melakukan eksperimen dengan mengonsumsi tahu setiap hari. Hasilnya, ia merasa kenyang lebih lama dan mengalami peningkatan energi. “Kandungan protein yang tinggi pada tahu diduga menjadi penyebab rasa kenyang yang lebih lama ini,” tulisnya dalam catatan hariannya.
Beberapa manfaat lain dari konsumsi tahu setiap hari antara lain menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan jantung, mengurangi risiko kanker payudara dan prostat, mencegah diabetes, memperkuat tulang, serta meningkatkan fungsi otak dan daya ingat. Kandungan protein dan kalorinya yang rendah juga dapat membantu mengontrol berat badan.
Namun demikian, konsumsi tahu juga perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Reaksi alergi, gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit, hingga gangguan fungsi tiroid dapat terjadi jika tahu dikonsumsi berlebihan, terutama pada mereka yang kekurangan yodium.











