Jakarta – Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) memicu kekhawatiran di kalangan pekerja. Sebuah studi terbaru mengungkap daftar pekerjaan yang paling rentan tergantikan oleh teknologi AI.
Microsoft, perusahaan teknologi raksasa, melakukan penelitian mengenai korelasi antara tingkat ketergantungan pekerja pada AI dan potensi dampaknya terhadap profesi mereka. Hasil riset tersebut tertuang dalam laporan berjudul “Implikasi Pekerjaan dari AI Generatif”.
Dalam laporan tersebut, para peneliti Microsoft menganalisis data dari 200.000 percakapan anonim yang dijaga privasinya di Amerika Serikat (AS). Data tersebut berasal dari interaksi pengguna dengan asisten chatbot AI milik Microsoft, Bing Copilot.
“Kami menemukan bahwa aktivitas kerja yang paling umum yang membutuhkan bantuan AI adalah pengumpulan informasi dan penulisan. Sementara itu, aktivitas paling umum yang dilakukan AI sendiri adalah penyediaan informasi dan bantuan, penulisan, pengajaran, dan pemberian saran,” tulis para peneliti dalam laporan yang sama.
Berdasarkan temuan tersebut, berikut adalah 10 pekerjaan yang dinilai paling tidak aman akibat paparan teknologi AI:
- Penerjemah dan Juru Bahasa
- Sejarawan
- Passenger Attendants
- Sales
- Penulis
- Layanan Pelanggan
- Computer Numerical Controller (CNC) Tool Programmers
- Operator Telepon
- Agen Tiket dan Petugas Travel
- Penyiar Berita dan Penyiar Radio
Laporan tersebut menyoroti bahwa “Penerjemah dan Juru Bahasa berada di urutan teratas, dengan 98% aktivitas kerja mereka tumpang tindih dengan tugas-tugas copilot,”.
Pekerjaan lain yang memiliki tingkat penerapan AI tinggi meliputi bidang penulisan/penyuntingan, penjualan, layanan pelanggan, pemrograman, dan administrasi.
Sebaliknya, laporan tersebut juga mengidentifikasi pekerjaan yang paling aman dari pengaruh AI. Sebagian besar pekerjaan ini berasal dari sektor medis dan kerah biru, yang umumnya membutuhkan lebih banyak keterampilan fisik atau interaksi langsung. Contohnya termasuk ahli flebotomi, asisten perawat, teknisi kapal, dan tukang reparasi ban.











