Jakarta – Kebiasaan minum air putih yang cukup setiap hari ternyata memiliki peran penting dalam mencegah dan membantu mengeluarkan batu ginjal secara alami. Berdasarkan penelitian terbaru, kebutuhan hidrasi setiap individu berbeda-beda, tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kelamin, iklim, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan masing-masing.

Bagi mereka yang menderita batu ginjal, asupan cairan yang memadai dapat mempercepat proses pengeluaran batu dari tubuh, mengurangi rasa sakit yang timbul, serta meminimalkan risiko terjadinya komplikasi. Batu ginjal sendiri merupakan endapan mineral keras yang terbentuk di dalam ginjal atau saluran kemih.

Kondisi ini seringkali menyebabkan rasa nyeri yang signifikan saat batu tersebut dikeluarkan dari tubuh. Meskipun terdengar sederhana, kebiasaan mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup dapat membantu mengeluarkan batu ginjal berukuran kecil tanpa memerlukan tindakan operasi.

“Menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah dan membantu batu ginjal kecil keluar dengan sendirinya,” demikian pernyataan dari Harvard Health, Kamis (18/9/2025).

Untuk tujuan pencegahan maupun membantu proses pengeluaran batu ginjal, disarankan untuk mengonsumsi 2,5 hingga 3 liter cairan setiap hari. Air putih merupakan pilihan terbaik, meskipun penambahan perasan jeruk lemon atau jeruk nipis juga dianjurkan karena kandungan sitratnya dapat menghambat pembentukan batu ginjal.

Tidak semua kasus batu ginjal memerlukan tindakan pembedahan. Dalam banyak kasus, batu berukuran kecil dapat keluar secara alami. Namun, peluang keberhasilan pengeluaran batu secara alami sangat dipengaruhi oleh ukuran dan lokasi batu tersebut.

Batu dengan ukuran kurang dari 4 mm memiliki peluang sekitar 80% untuk keluar secara alami dalam waktu 1-2 minggu. Sementara itu, batu berukuran 4-6 mm memiliki peluang keluar alami sebesar 50-60%, biasanya dalam waktu 3-5 minggu atau lebih. Batu yang berukuran lebih dari 6 mm sangat jarang dapat keluar sendiri, dan jika pun terjadi, prosesnya dapat memakan waktu berbulan-bulan dengan risiko komplikasi yang tinggi.

Selain ukuran, posisi batu juga menjadi faktor penentu. Batu yang terletak lebih dekat ke kandung kemih cenderung lebih mudah keluar dibandingkan dengan batu yang masih berada di dalam ginjal atau bagian atas ureter.

Sebuah studi mengenai batu ureter menemukan bahwa batu berukuran 2-4 mm membutuhkan waktu 30-40 hari untuk keluar, tergantung pada sisi ginjal dan lokasi batu. Untuk ukuran di atas 5 mm, tingkat keberhasilan pengeluaran alami jauh lebih rendah, sehingga seringkali memerlukan intervensi medis seperti terapi pemecah batu atau operasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *