Jakarta – Industri alat kesehatan (alkes) di Indonesia menunjukkan sinyal positif di tengah tantangan geopolitik global. Direktur Utama Itama Ranoraya, Heru Firdausi Syarif, mengungkapkan bahwa dorongan pemerintah terhadap sektor kesehatan semakin kuat, didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan pasca pandemi.
Heru menjelaskan, meskipun produksi alkes dalam negeri terus berkembang, impor masih diperlukan untuk produk yang belum bisa diproduksi secara lokal. “Penting untuk menjaga hubungan baik dengan importir karena ada sejumlah alat kesehatan yang masih harus didatangkan dari luar negeri,” ujarnya saat diwawancarai pada Kamis (24/07/2025). Ia menambahkan, pengelolaan stok dan efisiensi biaya menjadi kunci utama dalam situasi ini.
Lebih lanjut, Heru menilai bahwa kolaborasi antar pihak, regulasi yang adaptif, serta digitalisasi logistik akan menjadi faktor penting dalam mempercepat pertumbuhan sektor alkes. Penguatan kemitraan dengan pihak luar negeri dan peningkatan kapasitas produksi nasional juga dianggap sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor secara bertahap.
Pemaparan lengkap Heru Firdausi Syarif mengenai kondisi terkini industri alat kesehatan dapat disaksikan dalam dialog bersama Safrina Nasution di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Kamis (24/07/2025).