Jakarta – Kehidupan Etta Ng Chok-lam, putri dari aktor laga Jackie Chan, menjadi sorotan publik setelah dilaporkan hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Meskipun ayahnya dikenal sebagai bintang film dengan kekayaan melimpah, Etta justru harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Toronto – Pada 9 Oktober tahun lalu, Etta Ng Chok-lam, 23 tahun, terlihat mengantre makanan gratis di Toronto, Kanada. Menurut laporan South China Morning Post, Etta tampak seperti tunawisma dengan pakaian sederhana berupa jaket biru dan celana panjang, serta rambut pendeknya yang khas.

Kondisi Etta ini sangat kontras dengan kehidupan Jackie Chan, yang dikabarkan mendapatkan proyek film adaptasi live-action Disney dengan nilai jutaan dolar. Publik pun bertanya-tanya mengapa Jackie Chan, yang memiliki kekayaan bersih mencapai US$400 juta, seolah tidak memberikan bantuan kepada putrinya.

Etta Ng Chok-lam lahir pada 19 November 1999, dari hubungan Jackie Chan dengan Elaine Ng Yi-lei, seorang model dan mantan ratu kecantikan. Jackie Chan mengakui hubungannya dengan Miss Asia 1990 itu, namun memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengan Elaine. Akibatnya, Etta tidak pernah bertemu atau mendapatkan nafkah dari Jackie Chan.

Jackie Chan sendiri telah menyampaikan permintaan maaf kepada istri sahnya, Joan Lin, dan putranya, Jaycee Chan, atas kejadian tersebut. Penyesalan itu ia ungkapkan dalam memoarnya yang berjudul Never Grow Up.

Menurut berbagai sumber, Jackie Chan memutuskan kontak dengan Elaine setelah mengetahui kehamilannya. Hal ini menyebabkan Etta tidak memiliki nama belakang dari ayah kandungnya.

Pada tahun 2015, Etta pernah menyatakan bahwa dirinya tidak ingin bertemu dengan ayahnya. “Saya tidak marah dengan ayah saya, dan tidak pernah ingin bertemu dengannya,” ujarnya.

Meskipun memiliki kekayaan yang besar, Jackie Chan dilaporkan tidak pernah menawarkan bantuan kepada Elaine untuk membesarkan putri mereka.

Pada tahun 2017, Etta mengaku sebagai lesbian dan menikah dengan seorang influencer asal Kanada bernama Andi Autumn pada November 2018. Sebelum pernikahan, Etta dan Autumn mengunggah video di YouTube yang mengklaim bahwa mereka menjadi tunawisma karena orang tua yang homofobia. Video tersebut kini telah dihapus.

“Saya bahkan tidak mengerti apa yang sedang terjadi karena kami telah pergi ke polisi, kami telah pergi ke rumah sakit, bank makanan, tempat penampungan komunitas LGBTQ+, dan semuanya tidak peduli,” kata Etta dalam video tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Elaine mengatakan bahwa Etta memiliki masalah emosional dan pernah menjalani terapi pada tahun 2021, namun berhenti setelah meninggalkan Hong Kong.

Pada Desember 2018, pasangan itu dilaporkan diusir dari sebuah asrama di Mong Kok karena gagal membayar sewa sebesar US$250. Etta kemudian pindah kembali ke Kanada dan saat ini bekerja di sebuah restoran di Chinatown, menurut laporan Malay Mail.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *