Jakarta – Kebiasaan membersihkan diri setelah buang air di toilet menjadi perbedaan budaya yang mencolok antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Di Indonesia, air lazim digunakan, sementara di AS, tisu toilet menjadi pilihan utama. Mengapa demikian?
Di Indonesia, membersihkan diri setelah buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK), yang dikenal dengan istilah cebok, umumnya menggunakan air. Air tersebut dapat diambil dengan gayung pada toilet jongkok atau disemprotkan dari bidet pada toilet duduk. Bahkan, beberapa toilet jongkok kini dilengkapi dengan bidet.
Namun, di AS, bidet jarang ditemukan di toilet. Sebagai gantinya, tisu menjadi alat utama untuk membersihkan diri setelah menggunakan toilet.
Menurut laporan detikproperti, alasan di balik perbedaan ini berakar pada sejarah dan konotasi bidet. Awalnya, bidet populer di kalangan bangsawan Prancis dan ditempatkan terpisah dari kloset.
Pada masa Perang Dunia II, tentara AS melihat bidet digunakan di rumah bordil atau tempat pekerja seks komersial (PSK). Hal ini menyebabkan mereka enggan menggunakan bidet.
Setelah perang, dalam masa pembangunan di AS, sistem perpipaan tidak memperkenalkan penggunaan bidet. Akibatnya, kebiasaan tidak menggunakan bidet bertahan lama di AS, dan penggunaan tisu toilet menjadi lebih umum.