Jakarta – Masyarakat diimbau untuk mewaspadai dehidrasi saat mengalami diare atau muntah berkepanjangan. Kondisi kekurangan cairan ini dapat memicu komplikasi serius, termasuk gangguan fungsi ginjal. Informasi ini dilansir dari Web MD, Jumat (24/7/2025).

Hilangnya cairan tubuh dalam jumlah besar dan waktu singkat akibat diare atau muntah, jika tidak segera digantikan, dapat menyebabkan dehidrasi. Tubuh yang kekurangan cairan tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal.

Mengapa Dehidrasi Berbahaya?

Cairan tubuh mengandung air dan elektrolit penting seperti natrium dan kalium. Elektrolit ini dibutuhkan untuk menjaga fungsi organ. Jika cairan terus keluar tanpa penggantian yang cukup, keseimbangan tubuh terganggu dan risiko kerusakan organ meningkat, terutama pada anak-anak dan lansia.

Gejala Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai

Saat diare atau muntah, perhatikan tanda-tanda berikut:

Merasa sangat haus
Buang air kecil lebih jarang
Urine berwarna lebih gelap
Mulut dan kulit terasa kering
Tubuh terasa lemas
Kepala ringan atau pusing saat berdiri
Berkeringat sedikit atau tidak sama sekali

Jika gejala tersebut muncul, dehidrasi mungkin sudah parah. Segera konsumsi cairan sejak awal diare atau muntah.

Tips Mencegah Dehidrasi Saat Sakit

Mengganti cairan yang hilang adalah langkah utama. Berikut cara mencegah dehidrasi:

Minum air putih secara rutin. Jika mual, minum sedikit demi sedikit tapi sering.
Konsumsi cairan yang mengandung elektrolit, bukan hanya air biasa.
Gunakan larutan rehidrasi oral seperti Pedialyte, yang dirancang khusus untuk menggantikan cairan dan elektrolit secara seimbang.
Hindari pakaian tebal atau aktivitas yang menyebabkan kepanasan.
Jika sulit menelan air, es batu atau es loli bisa membantu menambah asupan cairan.

Dehidrasi pada Anak: Lebih Cepat, Lebih Berbahaya

Anak-anak, terutama bayi, bisa kehilangan cairan dengan sangat cepat saat diare atau muntah. Selain tanda umum, orang tua perlu memperhatikan:

Tidak ada air mata saat menangis
Mulut atau lidah terlihat kering
Anak tampak lebih diam, rewel, atau tidak responsif
Mata dan pipi terlihat cekung
Ubun-ubun bayi tampak masuk ke dalam
Demam atau kulit tidak kembali normal saat dicubit

Berikan larutan rehidrasi oral secara perlahan tapi rutin. Hindari jus atau minuman manis karena tidak memiliki komposisi garam dan gula yang sesuai. Jika anak tidak bisa menahan cairan karena muntah terus-menerus, segera konsultasikan ke dokter.

Waspadai Dehidrasi pada Lansia

Seiring bertambahnya usia, sensitivitas terhadap rasa haus menurun dan tubuh lebih sulit menjaga keseimbangan cairan. Lansia yang mengalami diare atau muntah harus tetap mengonsumsi cairan minimal 1,7 liter per hari, atau sekitar 7 gelas air. Alternatif cairan seperti susu cair atau minuman pengganti nutrisi juga bisa membantu.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Segera hubungi layanan kesehatan jika:

Diare atau muntah berlangsung lebih dari 2 hari
Disertai demam atau nyeri perut
Tinja berwarna gelap seperti aspal
Tanda-tanda dehidrasi muncul, baik pada anak maupun orang dewasa

Jika ragu atau merasa kondisi semakin memburuk, jangan tunda untuk berkonsultasi ke tenaga medis. Penanganan yang cepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *