Jakarta – Pergeseran nilai di kalangan anak muda Amerika Serikat terungkap dalam studi terbaru, di mana Generasi Z kini lebih mengutamakan stabilitas finansial daripada hubungan asmara. Temuan ini menyoroti bagaimana uang semakin memengaruhi preferensi dalam percintaan.
Survei yang dilakukan oleh layanan perjodohan Tawkify pada Juni 2025 menunjukkan bahwa 46% Gen Z lebih memilih keamanan finansial jangka panjang daripada cinta. Bahkan, hampir sepertiga dari mereka mengaku bersedia menerima kembali mantan kekasih jika orang tersebut kaya.
Menurut Brie Temple, CCO sekaligus kepala aplikasi Tawkify, fenomena ini menunjukkan bahwa uang kini dipandang sebagai simbol keamanan. “Uang sama dengan rasa aman, nyaman, dan kebebasan,” ujarnya kepada The New York Post. Temple menambahkan, menerima kembali mantan yang kaya bukan hanya soal materi, tetapi juga tentang simbolisme kekayaan itu sendiri, seperti rasa aman, ambisi, dan peningkatan status.
Survei tersebut melibatkan 1.000 responden di Amerika Serikat untuk mengetahui bagaimana uang memengaruhi hubungan asmara. Hasilnya menunjukkan bahwa Generasi X lebih berhati-hati dalam hal keuangan, dengan 52% lebih memilih uang daripada cinta.
Berbeda dengan Gen Z dan Gen X, Generasi Milenial justru lebih mengutamakan cinta. Sekitar 59% Milenial menyatakan lebih memilih hubungan yang menarik daripada hubungan yang stabil secara finansial.
Secara umum, sekitar 63% orang Amerika mengaku akan menikah karena cinta, meskipun harus menghadapi kesulitan finansial seumur hidup.
Namun, survei juga mengungkap bahwa cinta memiliki batasan bagi sebagian besar pencari pasangan. Hampir separuh Gen Z, atau sekitar 46%, menyatakan tidak akan berkencan dengan seseorang yang menganggur, meskipun mereka tertarik.
Temple menambahkan, para lajang dari berbagai usia kini tidak hanya mempertimbangkan pendapatan, tetapi juga kebiasaan belanja, tujuan menabung, dan kecocokan finansial jangka panjang. “Sekalipun dua orang benar-benar cocok, perbedaan pandangan tentang keuangan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari,” jelasnya.
Senada dengan Temple, Damona Hoffman, seorang pelatih kencan bersertifikat dan penulis buku “F the Fairy Tale: Rewrite the Dating Myths and Live Your Own Love Story,” mengatakan bahwa pembicaraan tentang uang kini menjadi topik yang dibahas lebih awal dalam hubungan dan dapat menjadi penentu keberlanjutannya.
“Para pencari jodoh takut berpasangan dengan seseorang dengan riwayat keuangan yang buruk atau utang yang tak terkelola,” ungkap Hoffman. Ia juga mengingatkan bahwa memiliki aset mewah seperti mobil atau apartemen tidak menjamin stabilitas finansial jika seseorang terlilit utang berbunga tinggi.











