Jakarta – Studi terbaru mengungkap potensi bahaya tersembunyi dari kebiasaan mengunyah permen karet. Penelitian dari University of California, Los Angeles (UCLA) menemukan bahwa aktivitas mengunyah permen karet, bahkan yang berlabel “alami,” dapat melepaskan ratusan hingga ribuan partikel mikroplastik ke dalam tubuh.

Temuan ini dipresentasikan dalam konferensi American Chemical Society 2025 di San Diego, Amerika Serikat, yang menimbulkan kekhawatiran tentang kandungan sebenarnya dari permen karet. Associate Professor Teknik Sipil dan Lingkungan di UCLA, Sanjay Mohanty, menjelaskan bahwa plastik dapat terurai menjadi partikel kecil yang tidak terlihat dan berpotensi mempengaruhi kesehatan.

“Kita berinteraksi dengan plastik setiap hari, dari botol hingga wadah makanan. Seiring waktu, plastik terurai menjadi partikel kecil tak kasat mata yang disebut mikroplastik,” kata Mohanty seperti dikutip Fox News Digital, Selasa (29/7/2025).

Tim peneliti melakukan pengujian terhadap 10 merek permen karet yang tersedia di pasaran, terdiri dari lima merek sintetis dan lima merek yang diklaim alami. Hasilnya menunjukkan bahwa baik permen karet sintetis maupun alami mengandung mikroplastik dalam jumlah yang signifikan, meskipun mereknya tidak disebutkan.

Mohanty menjelaskan bahwa polimer, yang memiliki struktur mirip plastik, adalah bahan yang membuat permen karet tetap kenyal dan tidak mudah meleleh.

Lisa Lowe, mahasiswa pascasarjana yang terlibat dalam penelitian ini, menambahkan bahwa meskipun permen karet alami menggunakan polimer berbasis tanaman, mereka tetap tidak sepenuhnya bebas dari plastik.

“Yang paling mengejutkan, baik permen sintetis maupun alami sama-sama melepaskan mikroplastik dalam jumlah besar,” ujar Lowe.

Dalam pengujian tersebut, partisipan mengunyah tujuh potong permen dari setiap merek selama empat menit. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap gram permen dapat melepaskan rata-rata 100 partikel mikroplastik, bahkan ada yang mencapai 600 partikel per gram.

Dengan demikian, diperkirakan sekitar 200-250 partikel mikroplastik dapat masuk ke tubuh hanya dari satu kali mengunyah. Jenis polimer yang terdeteksi termasuk poliolefin, polietilena tereftalat (PET), poliacrilamida, dan polistirena, yang umumnya ditemukan dalam produk plastik. Kontaminasi ini diduga berasal dari proses produksi atau pengemasan.

Meskipun demikian, para peneliti menekankan bahwa dampak kesehatan dari mikroplastik masih belum sepenuhnya dipahami. “Kita tahu asbes bisa sebabkan kanker, tapi efek jangka panjang mikroplastik terhadap tubuh manusia belum jelas,” kata Mohanty.

Menanggapi temuan ini, National Confectioners Association (NCA) di Washington D.C. menegaskan bahwa keamanan pangan tetap menjadi prioritas utama industri permen di AS.

Juru bicara NCA menyatakan, “Penulis studi sendiri menyebut temuan ini tidak perlu menimbulkan kepanikan. Permen karet sudah dikonsumsi secara aman selama lebih dari satu abad.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *