Jakarta – Kemajuan pesat artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah mengubah lanskap berbagai sektor industri. Para pekerja dan calon tenaga kerja dituntut untuk beradaptasi dengan mengembangkan keterampilan yang belum dapat digantikan oleh AI.
Meskipun demikian, kehadiran AI bukan berarti semua pekerjaan akan diambil alih oleh mesin. Justru, hal ini membuka peluang bagi manusia untuk fokus pada peran-peran yang membutuhkan kreativitas, empati, pengambilan keputusan kompleks, dan kemampuan membangun hubungan.
Mengutip CNBC Make It, berikut adalah beberapa keterampilan tambahan yang perlu dimiliki agar tetap relevan dan kompetitif di era digital.
Pertama, menjadi pembelajar sepanjang hayat. Individu yang sukses terus menerus mencari pengetahuan dan keterampilan baru. Mereka menyadari bahwa mengabaikan perubahan, terutama dalam teknologi, dapat menyebabkan kemunduran. Oleh karena itu, penting untuk keluar dari zona nyaman dan memperluas wawasan.
Kedua, menyeimbangkan keterampilan teknis dengan empati. AI unggul dalam logika dan analisis data, tetapi tidak memiliki pemahaman emosional yang mendalam. Di sinilah peran manusia menjadi krusial. Untuk melatih empati, disarankan untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan mencoba memahami perspektif mereka.
Ketiga, berpikir dalam ekosistem. Kemampuan memahami posisi diri dalam ekosistem yang lebih luas menjadi semakin penting. Seth Bodnar, Presiden Universitas Montana, menyeimbangkan kebutuhan berbagai pihak, termasuk mahasiswa, alumni, fakultas, pemerintah, dan pemberi kerja. Keseimbangan ini membantu mengurangi potensi konflik.
Keempat, fokus pada membangun hubungan. Para profesional yang sukses memiliki jaringan yang kuat di dalam dan di luar organisasi. Hal ini memungkinkan mereka mendapatkan wawasan penting yang mungkin terlewatkan. Masukan dari berbagai tingkatan membantu mempertajam pengambilan keputusan dan mencegah kelalaian.
Kelima, membiasakan diri dengan perubahan yang konstan. Revolusi AI adalah sebuah realitas, dan alih-alih merasa takut, kita harus melihatnya sebagai peluang untuk berkembang. Corie Barry, CEO Best Buy, memberikan nasihat, “Karyawan yang terus berkembang adalah mereka yang bersedia melakukan hal-hal yang sama sekali berbeda dari masa lalu.”
Dengan mengembangkan keterampilan manusiawi, memahami ekosistem industri, merangkul perubahan, dan berfokus pada hubungan internal dan eksternal, karier yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat di era AI dapat dibangun.