Jakarta – Konsumsi ikan secara rutin memang memberikan manfaat bagi kesehatan, namun konsumsi berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang seringkali diabaikan. Informasi ini dirangkum dari berbagai sumber, termasuk laporan Times of India.
Berikut adalah beberapa risiko kesehatan akibat konsumsi ikan berlebihan:
- Paparan Merkuri Berlebih: Ikan-ikan besar seperti tuna, ikan todak, hiu, dan king mackerel memiliki kandungan merkuri yang tinggi karena akumulasi dalam rantai makanan. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penumpukan merkuri dalam tubuh, yang berpotensi merusak sistem saraf. Dampaknya bisa berupa gangguan konsentrasi, tremor, sakit kepala, hingga masalah suasana hati seperti cemas dan depresi. Pada anak-anak, paparan merkuri tinggi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan otak, sementara ibu hamil berisiko menyalurkan merkuri ke janin.
- Risiko Keracunan Makanan: Ikan yang tidak segar, disimpan dengan buruk, atau dimasak setengah matang berpotensi mengandung bakteri, parasit, hingga racun. Gejala keracunan makanan dapat berupa mual, muntah, diare, sakit perut, hingga demam. Konsumsi hidangan mentah seperti sushi atau sashimi juga meningkatkan risiko infeksi, terutama bagi individu dengan daya tahan tubuh yang lemah.
- Alergi Ikan: Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap ikan, mulai dari gatal-gatal, ruam kulit, bengkak, hingga sesak napas. Dalam kasus yang parah, alergi dapat menyebabkan anafilaksis yang mengancam nyawa dan memerlukan penanganan medis segera.
- Kelebihan Omega-3: Meskipun asam lemak omega-3 bermanfaat bagi kesehatan, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan masalah. Penelitian dari National Institutes of Health (NIH) menunjukkan bahwa konsumsi omega-3 yang berlebihan dapat mengencerkan darah, meningkatkan risiko perdarahan, terutama bagi mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah. Selain itu, tekanan darah juga dapat turun terlalu rendah, menyebabkan pusing atau kelelahan.
- Risiko Kenaikan Berat Badan: Nilai gizi ikan dapat hilang jika dimasak dengan cara yang tidak sehat. Ikan goreng tepung, dimasak dengan banyak mentega, atau dalam kuah santan kental dapat menambah kalori dan lemak jenuh, sehingga meningkatkan risiko obesitas dan kolesterol tinggi.
Untuk menikmati manfaat ikan dengan aman, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
Batasi konsumsi ikan hingga 2-3 porsi per minggu.
Pilih ikan dengan kandungan merkuri rendah seperti salmon, sarden, trout, tilapia, atau ikan air tawar lokal.
Pastikan ikan dimasak matang sempurna untuk membunuh bakteri dan parasit.
Ibu hamil, menyusui, dan anak-anak sebaiknya menghindari ikan dengan kandungan merkuri tinggi.
* Gunakan metode memasak yang sehat seperti kukus, panggang, atau bakar, bukan digoreng dengan minyak berlebih.










