Jakarta – Film animasi “Merah Putih One for All” menuai kritik pedas dari warganet. Hal ini tercermin dari rating 1,0 yang diberikan di situs Internet Movie Database (IMDb), sebuah angka terendah dalam skala penilaian film global tersebut.

Setidaknya 88 ulasan negatif membanjiri laman film tersebut. Akun Aretta-4 menuliskan kekecewaannya pada Senin (18/8/2025), “Kualitasnya buruk, saya akan memberi nilai minus kalau bisa. Sungguh pemborosan uang dan penghinaan bagi animasi Indonesia. Saya juga memperhatikan beberapa karakter dicuri dan plot yang dihasilkan AI juga terlihat jelas. Saya sarankan kalian untuk tidak menonton ini, baik untuk bersenang-senang maupun untuk konten, karena sama sekali tidak layak ditonton.”

Kritik serupa juga dilontarkan oleh akun Keano-4. “Animasinya sangat murahan dan berantakan bahkan yang lebih buruk lagi mengambil animasi seseorang tanpa meminta izin dari pembuatnya, akting suara bahkan dari trailer seperti orang membaca teks, tidak ada emosi, alur ceritanya tidak masuk akal,” tulisnya.

Bahkan, akun FeliciaJ mempertanyakan penggunaan AI dalam produksi film ini. “Apa-apaan ini, Bro? Serius deh. Film ini sepenuhnya mengandalkan AI?! Lagu, animasi… gimana Indonesia bisa jadi negara hebat di masa depan kalau orang-orang di sini nggak bisa dapat pekerjaan karena peran mereka digantikan AI? Bayangin belajar animasi, menggambar, membuatnya tampak hidup, dan menjaga imajinasi kita tetap hidup cuma untuk digantikan?” tulisnya.

Film “Merah Putih One For All” diketahui mulai tayang di jaringan bioskop Cinema 21 atau XXI pada 14 Agustus 2025. Film ini diputar di 10 bioskop yang tersebar di Jakarta (Puri, Kelapa Gading, Kemang Village), Bandung (Ciwalk), dan Surabaya (Ciputra World).

Film petualangan yang disutradarai oleh Endiarto dan Bintang Takari, serta diproduksi oleh Perfiki Kreasindo ini, dikabarkan menelan biaya produksi hingga Rp 6,7 miliar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *