Jakarta – Dukungan terhadap isu-isu sosial yang berkembang diwujudkan oleh sejumlah musisi ternama Indonesia melalui kolaborasi menyanyikan ulang lagu Indonesia Jaya. Raisa, Afgan, Isyana Sarasvati, Vidi Aldiano, dan Cantika Abigail, bersatu dalam harmoni untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Video kolaborasi yang diunggah ke Instagram, langsung menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Hingga Rabu (3/9/2025) pukul 15.00 WIB, video tersebut telah disaksikan lebih dari 7 juta kali, dibagikan ulang hampir 63 ribu kali, dan disukai lebih dari 577 ribu kali.

Dalam keterangan video, para musisi menambahkan emoji hati berwarna merah muda dan hijau. Kedua warna ini merujuk pada ikon demonstrasi yang berlangsung pada 28-29 Agustus 2025.

Merah muda melambangkan keberanian perempuan dalam menyampaikan aspirasi, sementara hijau terinspirasi dari jaket yang dikenakan oleh Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek online yang meninggal dunia setelah tertabrak kendaraan taktis Brimob saat pembubaran massa di Pejompongan.

Kolaborasi ini menuai respons positif dari berbagai kalangan. Anggun C. Sasmi dan Rossa turut memberikan komentar dengan emoji terharu dan cinta. Ribuan penggemar juga membanjiri kolom komentar dengan emoji bernuansa merah muda dan hijau.

Akun @ainun** menuliskan, “Lagu Indonesia selalu bikin merinding, lagunya emang ada makna yang luas dan mendalam,” menilai bahwa cover tersebut menjadi bentuk dukungan moral di tengah situasi sosial politik yang memanas.

Lagu Indonesia Jaya, yang diciptakan oleh Chaken Matulatuwa, mengandung makna persatuan, kebanggaan bangsa, dan harapan akan masa depan. Lagu ini mengantarkan Chaken Matulatuwa meraih juara pada Festival Lagu Pembangunan Indonesia tahun 1987.

Sebelumnya, Raisa juga menunjukkan kepeduliannya dengan membagikan 17+8 Tuntutan Rakyat bersama sejumlah figur publik perempuan seperti Elizabeth Christina, Nanda Arsyinta, Titan Tyra, Abel Cantika, dan Tasya Farasya. Angka 17 merujuk pada tuntutan jangka pendek yang harus dipenuhi pemerintah paling lambat 5 September 2025, sementara angka 8 adalah tuntutan jangka panjang dengan tenggat waktu satu tahun.

Tuntutan tersebut mencakup investigasi kematian korban, penarikan TNI dari pengamanan sipil, pembekuan tunjangan DPR, publikasi anggaran, hingga pembebasan demonstran yang ditahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *