Jakarta – Mitos atau fakta, mengapa nyamuk terkesan pilih-pilih dalam mencari mangsa? Pertanyaan ini seringkali muncul ketika seseorang menjadi target gigitan nyamuk di antara banyak orang. Pakar entomologi dari IPB University, Dr. Supriyono, memberikan penjelasan ilmiah terkait fenomena ini.
Dr. Supriyono mengungkapkan bahwa nyamuk memiliki preferensi terhadap individu tertentu, dan keringat menjadi salah satu faktor penentu utama. “Nyamuk tertarik pada zat-zat seperti amonia dan asam laktat yang keluar lewat keringat. Selain itu, karbon dioksida (CO₂) dari napas dan suhu tubuh yang hangat juga jadi pemicu,” ujarnya seperti dikutip dari website resmi IPB, Rabu (16/7/2025).
Sebagai pakar yang juga mengajar di Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Dr. Supriyono menjelaskan bahwa zat-zat tersebut berperan sebagai atraktan atau penarik bagi nyamuk. Oleh karena itu, individu yang mudah berkeringat memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi sasaran gigitan nyamuk.
Menanggapi hal ini, ia menyarankan agar individu yang mudah berkeringat untuk senantiasa menjaga kebersihan tubuh dan menggunakan produk antinyamuk yang sesuai. Selain itu, Dr. Supriyono juga membantah mitos yang beredar di masyarakat mengenai konsumsi sayuran pahit seperti pare atau daun pepaya dapat membuat darah terasa pahit dan menghindarkan gigitan nyamuk.
Tidak hanya itu, anggapan bahwa makanan manis membuat darah lebih menarik bagi nyamuk juga tidak terbukti secara ilmiah. “Sampai sekarang belum ada bukti bahwa nyamuk memilih korban karena rasa darah. Faktor yang paling berpengaruh adalah bau badan, keringat, karbon dioksida, suhu tubuh, dan warna pakaian. Nyamuk juga lebih tertarik pada warna gelap,” tegasnya.
Dr. Supriyono mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada mitos seputar cara menghindari gigitan nyamuk. Dengan memahami penyebab sebenarnya, masyarakat dapat melindungi diri dengan lebih efektif, termasuk dari risiko penyakit berbahaya seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, dan infeksi lainnya.
“Intinya, kenali faktor pemicu dan terapkan langkah pencegahan yang sesuai,” pungkasnya.











