Lombok – Wakil Presiden Gibran Rakabuming menyaksikan secara langsung seni bela diri tradisional Peresean, yang merupakan warisan budaya Suku Sasak, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (1/8/2025). Pertunjukan tersebut digelar di Lapangan Rembige, di sela-sela kunjungan kerja Wapres ke NTB.
Peresean adalah seni bela diri yang unik, mempertemukan dua “pepadu” (petarung) dalam adu ketangkasan menggunakan tongkat rotan (pecut) dan perisai kulit kerbau (ende). Belasan petarung mempertontonkan keahlian mereka diiringi musik tradisional Suku Sasak yang menambah suasana magis.
Para petarung saling serang, menghindar, dan membalas pukulan dengan lincah. Namun, pertandingan sempat dihentikan ketika seorang petarung terkena sabetan rotan di wajah hingga berdarah. Aksi tersebut membuat Wapres Gibran terkejut.
Wasit menjelaskan aturan permainan kepada Wapres Gibran. “Berdasarkan standar Suku Sasak, kalau sudah mengeluarkan darah dari kepala, maka dilarang melanjutkan pertarungan,” jelasnya.
Awalnya, Peresean berfungsi sebagai latihan pedang bagi para prajurit sebelum berperang. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini berkembang menjadi kesenian dan perlombaan yang sering diadakan menjelang perayaan-perayaan khusus, seperti Hari Kemerdekaan dan sebelum bulan Ramadan.
Kini, Peresean bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga simbol keberanian dan semangat pantang menyerah bagi masyarakat Suku Sasak.