Jakarta – Salak, buah tropis asli Indonesia, kini menjadi sorotan karena potensinya dalam membantu mengurangi lemak perut. Buah yang dikenal dengan kulit bersisik dan rasa unik ini ternyata menyimpan manfaat tersembunyi bagi kesehatan.
Permintaan salak Indonesia di China melonjak 90% pada periode awal tahun 2025, setelah seorang influencer menyebutnya sebagai “buah tropis dengan rasa paling unik”. Hal ini menunjukkan daya tarik salak tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di pasar internasional.
Salak atau Salacca zalacca banyak ditemukan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra Utara, dengan varietas Pondoh sebagai yang paling dominan. Indonesia sendiri merupakan produsen salak terbesar di dunia, diikuti oleh Thailand dan Malaysia.
CNBC Indonesia Research mencatat, China kini menyerap 26% ekspor salak Indonesia, menempati posisi kedua setelah Malaysia. Volume ekspor ke China mencapai 571 ton dari Januari hingga April 2025. Permintaan juga stabil di Kamboja, Malaysia, hingga Timur Tengah.
Mengutip ulasan di Beautynesia, konsumsi salak dapat membantu mengurangi lemak perut karena kandungan seratnya yang tinggi. “Salak mengandung serat sekitar 2,6 gram di setiap 100 gramnya,” tulis Beautynesia seperti dilansir dari Organic Facts.
Kandungan serat yang tinggi ini mencegah penumpukan lemak. Konsumsi 10 gram serat larut setiap hari dapat menurunkan peningkatan lemak di perut hingga 3,7%. Selain itu, kalori salak juga rendah, hanya sekitar 82 kalori per 100 gram.
Lantas, berapa banyak salak yang sebaiknya dikonsumsi setiap hari? Tidak ada batasan khusus, namun mengonsumsi 2-3 buah salak per hari sudah cukup. “Asalkan jangan terlalu banyak, karena dapat memicu peningkatan kelebihan gas dan mengakibatkan perut kembung,” demikian ulasan tersebut.
Penting untuk diingat, konsumsi salak saja tidak bisa sepenuhnya menghilangkan lemak perut. Diperlukan kombinasi dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif untuk hasil yang optimal.











