Jakarta – Kebiasaan tidur lebih lama di akhir pekan ternyata memiliki manfaat signifikan bagi kesehatan jantung. Studi terbaru menunjukkan bahwa “membayar utang” tidur dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 20 persen.

Temuan ini dipresentasikan dalam pertemuan European Society of Cardiology. Yanjun Song, penulis studi dari Pusat Nasional untuk Penyakit Kardiovaskular dan Rumah Sakit Fuwai di Beijing, China, menjelaskan bahwa hubungan antara tidur lebih lama dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah semakin terlihat pada orang yang kurang tidur di hari kerja. “Tidur ‘bayar utang’ berkaitan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip dari Euro News, Jumat (27/6/2025).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari tujuh jam setiap malam berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan yang memengaruhi jantung, termasuk penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

Studi ini menganalisis data dari sekitar 91.000 orang yang tergabung dalam proyek Biobank Inggris, sebuah basis data besar yang berisi informasi kesehatan dari 500.000 orang di Inggris. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi apakah mengejar ketertinggalan tidur di akhir pekan dapat memengaruhi risiko penyakit jantung.

Hasilnya menunjukkan bahwa pada kelompok orang yang kurang tidur, mereka yang paling banyak mengejar ketertinggalan tidur di akhir pekan memiliki risiko penyakit jantung 20 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang paling sedikit mengejar ketertinggalan tidur. Studi ini tidak menemukan perbedaan signifikan dalam hasil ini antara pria dan wanita.

Zechen Liu, salah satu penulis studi dari Rumah Sakit Fuwai China dan Pusat Nasional untuk Penyakit Kardiovaskular, menambahkan, “Hasil kami menunjukkan bahwa untuk proporsi signifikan populasi di masyarakat modern yang menderita kurang tidur, mereka yang paling banyak ‘mengejar ketertinggalan’ tidur di akhir pekan memiliki tingkat penyakit jantung yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang paling sedikit.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *