Jakarta – Dokter, penulis, dan content creator, dr. Nadhira Afifa, MPH, menyoroti pentingnya peran orang tua dalam menjaga kesehatan anak sekolah di tengah cuaca yang tidak menentu.

Menurutnya, langkah pencegahan penyakit seperti batuk dan flu dapat dimulai dari rumah dengan membiasakan anak membawa bekal sehat dan rutin mencuci tangan.

Nadhira menyampaikan, jika ada teman sekolah yang mulai pilek, penggunaan masker menjadi langkah awal yang penting untuk mencegah penularan.

“Kalau di sekolah ada yang mulai pilek, langsung pakai masker. Itu sudah langkah awal yang penting biar nggak menular ke teman-temannya,” ujarnya kepada awak media di Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Ia juga menekankan pentingnya membiasakan anak-anak mencuci tangan dengan sabun dan mengonsumsi makanan bergizi. Nadhira menyarankan agar orang tua membekali anak-anak dengan makanan tinggi protein, sayur, buah, dan vitamin seperti D dan zinc.

“Kalau bisa, anak-anak dibekali makanan tinggi protein, sayur, buah, dan vitamin seperti D dan zinc. Jangan cuma jajan ciki dan minuman manis,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Nadhira menuturkan bahwa peran keluarga dan sekolah harus seimbang dalam membentuk pola makan anak.

Ia menjelaskan, jika di rumah anak sudah dibekali makanan sehat, namun di sekolah teman-temannya membawa jajanan tidak sehat, anak akan tetap tergoda.

“Kalau di rumah sudah dibekali sehat tapi di sekolah semua temannya bawa jajanan nggak sehat, ya tetap tergoda. Jadi harus kompak,” katanya.

Nadhira menambahkan, orang tua dapat memulai dari hal sederhana, seperti tidak membeli makanan manis berlebihan dan memberikan pemahaman tentang gizi seimbang.

Ia mengatakan, anak-anak cenderung meniru lingkungan sekitar.

“Karena ini berkaitan langsung dengan masa depan anak-anak kita,” tegasnya.

Sebagai inspirasi, Nadhira memberikan contoh menu bekal sehat yang sederhana, seperti nasi, telur, sayur, dan buah.

“Atau nasi goreng telur, sandwich isi ayam, atau nasi dengan lauk ikan. Yang penting ada protein hewaninya,” jelasnya.

Nadhira juga mengingatkan bahwa pendekatan gizi dan kesehatan anak tidak bisa hanya sesaat, tetapi harus dilakukan secara terus-menerus, bukan hanya saat ada program tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *