Jakarta – Serangan stroke dapat terjadi kapan saja, namun ada indikasi waktu yang lebih berisiko. Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Melisa Aziz, SpJP, mengungkapkan bahwa pagi hari menjadi waktu yang perlu diwaspadai terkait serangan stroke.

Kondisi ini, menurut dr. Melisa, berhubungan dengan pola alami tubuh dalam mengatur tekanan darah. Tekanan darah cenderung menurun pada malam hari saat tubuh beristirahat, namun kembali meningkat sekitar pukul 2-3 dini hari. Lonjakan tekanan darah ini, terutama bagi penderita hipertensi yang tidak terkontrol, dapat meningkatkan risiko stroke.

“Tapi memang banyak kejadian (di pagi hari) bukan serangan jantung, tapi mungkin stroke ya,” kata dr. Melisa, seperti dikutip dari detikhealth, Jumat (16/8/2025).

Stroke sendiri merupakan kondisi medis yang memerlukan penanganan segera. Terganggunya aliran darah ke otak menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Gangguan ini bisa disebabkan oleh sumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Kerusakan otak permanen dapat terjadi jika suplai oksigen terhenti dalam hitungan menit.

Penanganan medis darurat sangat penting bagi pasien stroke. Kecepatan intervensi dokter sangat menentukan kondisi pasien selanjutnya.

Dr. Melisa menegaskan bahwa risiko stroke lebih besar terjadi pada orang dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. “Orang-orang yang tekanan darahnya tidak terkontrol berisiko tekanan darahnya melonjak saat itu,” ujarnya.

Gejala stroke di pagi hari umumnya sama dengan waktu lainnya. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan adalah kelemahan wajah sebelah, kelemahan pada satu sisi tubuh, dan perubahan kemampuan berbicara.

Dokter saraf Weill Cornell Medical Center New York, Dr. Baxter Allen, menyarankan untuk segera menghubungi 911 atau meminta bantuan jika melihat gejala-gejala tersebut. “Jika melihat wajah yang menurun sebelah, lengan melemah saat diangkat, atau ada perubahan pada bicara, waktu menjadi sangat penting. Jika memungkinkan, hubungi 911 atau minta bantuan,” ujarnya, seperti dikutip dari Health Matters, Jumat (16/8/2025).

Dr. Allen menambahkan bahwa pasien harus segera dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans agar perawatan dapat diberikan secepat mungkin.

Selain itu, gejala stroke lain yang mungkin muncul saat bangun tidur antara lain kesulitan memahami orang lain, kebingungan, gangguan penglihatan (buram atau ganda), kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan, dan sakit kepala berat mendadak. Gejala lain termasuk mual, muntah, pusing, bahkan kejang atau hilang kesadaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *