Jakarta – Nabi Muhammad SAW, yang lahir di Makkah 1.455 tahun lalu, ternyata memiliki kisah unik terkait masa kecilnya. Alih-alih disusui langsung oleh ibunya, Aminah binti Wahab, Nabi Muhammad SAW justru diasuh dan disusui oleh Halimah as-Sa’diyah, seorang perempuan dari pedalaman.

Halimah dengan penuh kasih sayang merawat Muhammad kecil seperti anaknya sendiri. Ia menyusui, memandikan, dan membesarkannya hingga usia sekitar lima tahun, sebelum akhirnya dikembalikan kepada ibunya.

Lantas, apa yang menyebabkan Nabi Muhammad SAW tidak disusui langsung oleh ibunya? Jawabannya terletak pada tradisi masyarakat Arab pada abad ke-6 yang dikenal dengan istilah murdhi’at atau ibu susu.

Tradisi Murdhi’at di Makkah pada Abad ke-6 menjadi hal yang lumrah di kalangan keluarga terpandang Quraisy. Para ibu susu ini umumnya berasal dari pedalaman yang jauh dari pusat kota Makkah.

Riset berjudul “Rekonstruksi Ulang Latar Belakang Profesi Ibu Susu (Murdhi’at) di Makkah Menjelang Kedatangan Islam” (2022) mengungkapkan bahwa tradisi ini muncul karena beberapa faktor penting.

Faktor kesehatan menjadi alasan utama. Makkah pada masa itu dilanda wabah cacar yang sangat berbahaya bagi bayi baru lahir. Untuk melindungi bayi dari penyakit, mereka dibawa ke pedesaan yang memiliki udara lebih bersih dan lingkungan yang lebih sehat. Inilah yang menjadi alasan mengapa banyak bayi, termasuk Nabi Muhammad SAW, tumbuh di luar Makkah.

Selain itu, faktor patriarki juga berperan dalam tradisi ini. Dalam budaya Quraisy, perempuan diharapkan untuk melahirkan banyak keturunan, terutama anak laki-laki. Menyusui dianggap dapat memengaruhi kesuburan dan memperlambat kemungkinan hamil lagi. Oleh karena itu, para ibu mengalihkan tugas menyusui kepada murdhi’at untuk mempercepat kemungkinan hamil lagi.

Dengan demikian, perempuan tetap dapat memenuhi tuntutan sosial untuk memperbanyak keturunan, sementara bayi tetap mendapatkan perawatan dari ibu susu. Selain itu, bayi yang diasuh oleh murdhi’at diharapkan dapat tumbuh lebih kuat.

Dapat disimpulkan bahwa alasan Nabi Muhammad SAW tidak disusui langsung oleh ibunya adalah karena tradisi dan kondisi sosial masyarakat Arab Quraisy pada masa itu. (mfa/mfa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *