Jakarta – CEO Hermès, Axel Dumas, mengungkapkan kekhawatiran atas praktik penjualan kembali tas mewah Birkin yang semakin marak di pasar sekunder. Praktik ini dinilai merugikan pelanggan setia Hermès.

Dumas menjelaskan, para reseller yang ia sebut sebagai “pelanggan palsu” membeli tas Birkin di butik Hermès dengan tujuan menjualnya kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi. Fenomena ini diungkapkan Dumas saat pertemuan dengan para investor dalam paparan kinerja kuartal II-2025 perusahaan pada Rabu lalu.

“Ada pelanggan palsu yang datang ke toko kami untuk membeli, menjual kembali, dan mereka menghalangi kami untuk melayani pelanggan kami yang sebenarnya. Hal ini sungguh mengkhawatirkan bagi kami,” ujar Dumas seperti dilansir Fortune, Minggu (3/8/2025).

Dumas menambahkan, dirinya tidak senang dengan perkembangan tas-tas baru yang dijual di pasar barang bekas. “Saya memasang wajah masam, dan saya tidak senang, dan itu membuat saya tidak senang,” imbuhnya.

Tas Birkin, yang harganya bisa mencapai US$ 12.000 atau bahkan ratusan ribu dolar AS, sangat populer di kalangan selebritas seperti Cardi B dan Victoria Beckham. Ketenaran tas ini mencapai puncaknya karena eksklusivitasnya yang menjadikannya simbol status.

Popularitas tas Birkin, Kelly, dan Constance, menurut laporan keuangan kuartal II-2025, sebenarnya telah meningkatkan penjualan Hermès sebesar 9%. Peningkatan ini membantu Hermès melewati masa-masa sulit di industri barang mewah.

Namun, tingginya penjualan tas ternama itu juga mendorong pasar barang bekas yang dijajakan para reseller. Produksi tas yang terbatas dan kriteria Hermès yang sulit dipahami untuk diizinkan membeli tas tersebut, dimanfaatkan para penjual kembali untuk melelang tas-tas tersebut. Harga jual kembali Birkin dapat meningkat secara eksponensial melebihi harga aslinya, bahkan bisa mencapai dua kali lipat.

Sebagai informasi, tas Birkin asli yang pernah dimiliki mendiang aktris dan penyanyi Inggris, Jane Birkin, terjual awal bulan ini di Sotheby’s Paris dengan harga US$ 10 juta.

Dumas sendiri telah lama menjadi pendukung eksklusivitas Birkin secara berkelanjutan. Pada Februari 2025, ia juga pernah mengatakan kepada para investor bahwa dirinya “jengkel” dengan popularitas tas tiruan tersebut. Meskipun demikian, ia memahami bahwa konsumen tidak membeli “Wirkin” karena mengira tas itu asli.

“Wirkin” adalah tas tiruan Birkin yang diproduksi oleh Walmart. Tahun lalu, Walmart meluncurkan tas tiruan Birkin itu dengan harga US$ 78, yang dengan cepat ludes terjual dari rak-rak toko diskon tersebut. “Membuat salinan seperti ini sungguh menjijikkan-itu mencuri ide kreatif orang lain,” pungkas Dumas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *