Jakarta – Setelah melahirkan, banyak ibu di Indonesia memilih jamu sebagai bagian dari pemulihan tradisional. Selain perawatan medis modern, konsumsi jamu-jamuan secara turun-temurun dipercaya dapat mempercepat pemulihan pasca persalinan.

Dalam buku berjudul 40 Hari Pasca Melahirkan, Bonny Danuatmadja menjelaskan bahwa jauh sebelum adanya obat-obatan modern, perempuan setelah melahirkan menggunakan racikan khusus dari berbagai bahan alami. Bahan-bahan tersebut meliputi daun, akar, buah, batang, dan umbi-umbian. “Orang dulu rupanya sudah tahu bahwa usai melahirkan memerlukan pertolongan agar segar bugar dan cantik seperti sedia kala,” tutur Bonny dalam bukunya.

Salah satu contohnya adalah ramuan Jawa yang populer, yaitu pilis. Ramuan ini digunakan dengan cara ditempelkan di kening untuk mencegah mata sembab dan menjaga kejernihan pandangan. Selain itu, ada juga masker perut tapei wangi yang dibuat dari campuran jeruk nipis, kapur sirih, dan kayu putih. Masker ini diklaim bermanfaat untuk mengeluarkan darah kotor, membersihkan rahim, serta mengembalikan bentuk perut yang kendur.

Manfaat Jamu untuk Ibu Setelah Melahirkan

Menurut US National Library of Medicine, kandungan tumbuhan dan bahan alami dalam jamu memiliki potensi untuk memulihkan tubuh setelah melahirkan. Bonny menjelaskan bahwa Indonesia memiliki warisan ramuan dari berbagai suku, seperti Jawa, Sunda, Batak Karo, Ambon, hingga Papua.

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mengonsumsi jamu setelah melahirkan, baik melalui operasi caesar maupun persalinan normal:

Memperlancar ASI

Beberapa ramuan jamu khusus dapat membantu meningkatkan produksi dan kelancaran ASI, sehingga kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi secara optimal.
Menjaga Stamina

Kelelahan adalah masalah umum bagi ibu baru. Resep jamu tertentu dapat menjadi penambah stamina yang efektif di tengah masa pemulihan dan tugas merawat bayi.
Meningkatkan Imun Tubuh

Merawat bayi membutuhkan energi ekstra. Mengonsumsi jamu dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, melindungi ibu dari berbagai penyakit dan virus.
Membersihkan Rahim

Beberapa jenis jamu, seperti ramuan daun sirih, dikenal memiliki khasiat membersihkan rahim. Kandungan antiseptik dalam daun sirih mendukung proses pemulihan internal ini.

7 Resep Jamu Setelah Melahirkan

Meskipun banyak produk jamu siap minum tersedia, ibu juga dapat membuat ramuan jamu sendiri di rumah. Bahan-bahan yang diperlukan umumnya mudah ditemukan, terutama empon-empon.

Namun, sebelum mengonsumsi jamu, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama bagi ibu yang menjalani operasi caesar, agar tidak mengganggu proses penyembuhan luka. Selain itu, pastikan bahan yang digunakan bersih dan direbus dengan benar untuk mencegah risiko infeksi.

Berikut adalah beberapa resep jamu yang bisa dicoba setelah melahirkan:

  1. Jamu Kunyit Asam

Bahan: Kunyit, asam jawa, dan gula merah.

Manfaat: Bermanfaat sebagai antiinflamasi, meredakan rasa nyeri dan pegal-pegal setelah melahirkan.

  1. Jamu Beras Kencur

Bahan: Beras sangrai, kencur, jahe, gula aren.

Manfaat: Menambah energi, mengurangi pegal otot. Jamu ini baik untuk ibu yang sering merasa lelah.

  1. Jamu Temulawak dan Jahe

Bahan: Temulawak, jahe, gula aren.

Manfaat: Meningkatkan nafsu makan, memperbaiki pencernaan, serta memberikan energi tambahan.

  1. Jamu Kunyit, Daun Sirih

Bahan: Kunyit, daun sirih, gula jawa.

Manfaat: Membantu penyembuhan luka dalam, mengurangi bau tidak sedap dari darah nifas.

  1. Wedang Jahe Rempah

Bahan: Jahe, kayu manis, cengkeh, kapulaga.

Manfaat: Menghangatkan tubuh dan meningkatkan stamina. Wedang jahe ini cocok untuk ibu setelah operasi caesar.

  1. Jamu Daun Katuk dan Temulawak

Bahan: Daun katuk segar, temulawak, jahe.

Manfaat: Memperlancar ASI serta mempercepat regenerasi sel tubuh bagi ibu yang menyusui.

  1. Jamu Pahitan

Bahan: Brotowali, sambiloto, temulawak.

Manfaat: Meski rasanya pahit, jamu ini dipercaya dapat membersihkan darah, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempercepat pemulihan rahim.

Namun, ibu perlu menghindari jamu yang terlalu pahit atau keras tanpa pengawasan tenaga medis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *