Jakarta – Sensasi pedas pada makanan, yang bagi sebagian orang dianggap sebagai pelepas stres, ternyata menyimpan manfaat dan risiko kesehatan yang perlu diperhatikan. Konsumsi makanan pedas dalam jumlah wajar dapat memberikan sejumlah manfaat, namun efeknya bisa merugikan jika berlebihan.
Berikut adalah rangkuman manfaat dan risiko mengonsumsi makanan pedas, berdasarkan informasi dari Healthline dan Cleveland Clinic.
Manfaat Makanan Pedas
Memperpanjang Umur
Sebuah studi Harvard bersama Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional China pada 2015 menemukan bahwa konsumsi makanan pedas 6-7 kali seminggu dapat menurunkan risiko kematian hingga 14%. Penelitian University of Vermont juga menunjukkan bahwa pecinta cabai memiliki risiko kematian 13% lebih rendah, terutama dari penyakit jantung dan stroke. Makanan pedas juga membantu memecah lemak, menurunkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes tipe 2.
Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Rempah-rempah seperti jinten, kunyit, kayu manis, paprika, dan cabai dapat mempercepat metabolisme dan mengurangi nafsu makan. Senyawa capsaicin pada cabai membantu membakar lemak dan energi, serta mengontrol rasa lapar melalui kerja pada hipotalamus di otak.
Melawan Peradangan
Kunyit mengandung kurkumin yang bersifat antiinflamasi. Jahe dan bawang putih juga digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi radang sendi, gangguan autoimun, sakit kepala, hingga mual. Penelitian menunjukkan capsaicin membantu mengurangi peradangan ringan di usus yang terkait dengan obesitas.
Membantu Melawan Sel Kanker
Beberapa studi menunjukkan capsaicin dapat memperlambat dan menghancurkan sel kanker, termasuk kanker prostat pada tikus, tanpa merusak sel sehat.
Bersifat Antibakteri
Jinten dan kunyit memiliki sifat antioksidan dan antimikroba yang membantu melawan bakteri berbahaya dalam tubuh.
Risiko Jika Terlalu Banyak Makan Pedas
Meskipun bermanfaat, konsumsi makanan pedas berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Menurut Everyday Health dan para pakar, konsumsi capsaicin dalam dosis tinggi dapat memicu:
Sakit perut, diare, nyeri dada, sakit kepala, dan muntah
Peradangan pada lambung
Kerusakan saluran pencernaan
Pemicu sindrom iritasi usus besar (IBS)
Memperburuk penyakit radang usus
Radang kerongkongan (esofagitis)
Memicu gejala gastroesophageal reflux disease (GERD)
Dr. Fazia Mir dari American Gastroenterological Association menjelaskan bahwa capsaicin berlebihan dapat merusak penghalang usus dan menghambat produksi asam lambung. “Capsaicin berlebihan dapat merusak penghalang usus dan menghambat produksi asam lambung,” jelasnya. Selain itu, menurut Johns Hopkins Medicine, saus pedas yang dikonsumsi terus-menerus juga tidak baik untuk tenggorokan.