Stroberi, buah mungil berwarna merah yang kaya nutrisi, menawarkan segudang manfaat kesehatan. Kandungan antioksidan dan nutrisi penting di dalamnya terbukti efektif menjaga kesehatan serta mencegah berbagai penyakit kronis, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari pola makan seimbang.
Menurut laporan dari Eating Well, konsumsi stroberi secara cukup sangat mendukung fungsi tubuh secara menyeluruh. Buah ini berperan penting dalam meningkatkan kesehatan jantung, fungsi kognitif, kesehatan saluran cerna, hingga membantu perbaikan resistensi insulin.
Warna merah menyala pada stroberi berasal dari senyawa antosianin, pigmen kuat yang kaya akan sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Setiap satu cangkir irisan stroberi mengandung sekitar 13 miligram antosianin, menjadikannya sumber alami yang berharga.
Rutin mengonsumsi stroberi terbukti meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh dan menurunkan penanda inflamasi. Kondisi ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan kesehatan jantung, mempertajam fungsi otak, serta menjaga kesehatan saluran cerna.
Untuk kesehatan jantung, serat dan antioksidan dalam stroberi menjadi kunci. Buah ini efektif membantu menurunkan tekanan darah, memperbaiki profil kolesterol, dan meredakan peradangan. Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa mengonsumsi sekitar dua setengah porsi stroberi setiap hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL, jenis kolesterol jahat yang berisiko memicu penyakit jantung.
Antioksidan dalam stroberi juga vital untuk fungsi otak. Senyawa ini berperan melindungi sel saraf dan memperkuat komunikasi antar sel. Sebuah penelitian kecil menemukan bahwa konsumsi dua cangkir stroberi segar setiap hari mampu meningkatkan daya ingat, kemampuan mengenali kata, dan pembelajaran spasial.
Selain itu, konsumsi buah beri seperti stroberi secara rutin diyakini dapat memperlambat penurunan fungsi otak terkait usia dan mengurangi risiko demensia, termasuk penyakit Alzheimer.
Tak hanya itu, stroberi juga baik untuk kesehatan usus. Kandungan serat dan polifenolnya bertindak sebagai prebiotik, nutrisi yang merangsang pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bubuk stroberi kering beku dapat meningkatkan jumlah mikroba usus, manfaat serupa juga ditemukan dari konsumsi stroberi segar atau olahan lainnya.
Menariknya, stroberi juga membantu memperbaiki resistensi insulin. Meski mengandung karbohidrat, buah ini kaya serat dan polifenol yang berperan penting dalam mengontrol kadar gula darah. Mengonsumsi stroberi sebagai bagian dari menu seimbang dapat membantu menurunkan kadar insulin saat puasa maupun setelah makan, serta memperbaiki resistensi insulin.
Mengutip data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), satu cangkir irisan stroberi mengandung 53 kalori, 13 gram karbohidrat, 3 gram serat, 8 gram gula, dan 1 gram protein. Selain itu, terdapat 26,5 miligram kalsium, 254 miligram kalium, 97,5 miligram vitamin C, 21,5 miligram magnesium, dan 40 mikrogram folat.
Stroberi merupakan sumber vitamin C yang cukup tinggi, menyediakan sekitar 35 persen kebutuhan harian. Buah ini juga menyumbang sekitar 10 persen kebutuhan harian folat dan 3 gram serat per cangkir, membantu memenuhi asupan serat harian yang disarankan antara 25–34 gram.
Meskipun pada umumnya aman dikonsumsi, ada beberapa kelompok yang perlu membatasi konsumsi stroberi. Orang yang memiliki alergi terhadap stroberi harus menghindarinya sepenuhnya.
Penderita irritable bowel syndrome (IBS) juga disarankan memperhatikan porsinya. Stroberi mengandung fruktosa yang dapat memicu gejala pencernaan pada penderita IBS jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Namun, lima buah stroberi berukuran sedang umumnya masih dapat ditoleransi.
Selain itu, stroberi mengandung senyawa alami salisilat. Pada individu yang sensitif, senyawa ini bisa menimbulkan efek samping seperti sakit kepala atau ruam kulit, dan dalam kasus yang jarang dapat memicu reaksi alergi berat.
Kandungan serat yang tinggi juga berpotensi menyebabkan perut kembung atau diare, terutama jika tubuh belum terbiasa. Dianjurkan untuk mengonsumsi stroberi secara bertahap. Penting juga untuk selalu mencuci stroberi dengan air mengalir sebelum dikonsumsi guna menghindari kontaminasi bakteri atau virus.