SAMBAL matah, hidangan khas Bali, kini kian digandrungi. Keunikan cita rasa segar dan pedasnya berhasil memikat perhatian turis domestik hingga mancanegara yang berkunjung ke Pulau Dewata.
Popularitas sambal matah pun meluas. Tidak hanya di Bali, kenikmatan sambal ini telah mencapai sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Yogyakarta. Pembuatannya yang sederhana dengan bahan-bahan mentah menawarkan sensasi rasa yang unik dan menyegarkan.
Budayawan sekaligus pakar sambal tradisional Bali, I Gusti Nyoman Darta, menjelaskan bahwa sambal matah merupakan variasi sambal khas Bali yang sangat praktis. “Kalau tidak sempat menggoreng, banyak (orang Bali) yang mencacah bawang dan cabai, lalu dikasih minyak juga garam. Langsung dimakan,” kata Darta saat menghadiri Royal Bali Chili Festival di Taman Safari Bali, Gianyar, Kamis, 28 Agustus 2025.
Kelahiran sambal mentah ini, menurut Darta, bermula dari kebiasaan petani. Saat mengurus ladang, petani lokal kerap meramu sambal seadanya dari cabai, bawang, garam, dan minyak kelapa untuk mengisi perut mereka.
Kunci kenikmatan sambal matah terletak pada proses pembuatannya yang tanpa dimasak sama sekali. Setelah diiris tipis, semua bahan baku harus dicampur hingga merata. Penting juga untuk menambahkan potongan terasi yang telah dibakar terlebih dulu.
Sentuhan akhir yang krusial adalah penambahan minyak kelapa yang sudah dipanaskan ke dalam campuran bahan baku tersebut. Darta mengungkap, resep utama sambal matah ada pada pemilihan jenis bahannya, terutama kualitas minyak kelapa yang digunakan.
Minyak ini merupakan komponen wajib dalam membuat sambal matah. Darta menegaskan, minyak kelapa bukan sekadar pelengkap, melainkan berfungsi sebagai penambah cita rasa gurih. “Minyak kelapa punya aroma yang khas,” ujar tokoh Puri Ubud itu.
Meskipun peran minyak kelapa sangat penting, Darta mengingatkan agar penggunaannya tidak berlebihan. “Cukup pakai minyak tiga sendok makan, jangan terlalu banyak. Cukup sampai membalur ke semua bahan saja,” tuturnya.
Takaran tiga sendok makan minyak kelapa itu digunakan berbarengan dengan lima buah cabai dan lima siung bawang merah. Selanjutnya, sedikit terasi yang digoreng dapat ditambahkan ke dalam sambal.
Selain resep dan takaran, kebersihan bahan baku sambal matah juga menjadi perhatian utama. Darta menekankan bahwa cita rasa sajian sambal sangat dipengaruhi oleh bahan baku yang higienis.
Oleh karena itu, semua bahan baku sambal wajib dicuci bersih. Tahap pencucian ini sangat penting mengingat pupuk marak digunakan di berbagai tanaman. “Jadi, kalau bikin sambal, kita harus cuci bawangnya, cabainya, sebelum dicampur bersamaan,” ucap Darta.











