Jakarta – Di tengah mewabahnya campak, orang tua diimbau untuk mewaspadai tampek atau roseola infantum pada anak. Meskipun seringkali dianggap sebagai penyakit ringan, pemahaman yang tepat mengenai gejala dan penanganannya sangat penting.
Tampek, atau dikenal juga sebagai roseola infantum, merupakan infeksi virus menular yang umumnya menyerang anak-anak usia 6 bulan hingga 2 tahun.
Dokter spesialis anak sekaligus pendiri klinik vaksin Kiddos Immunos, Bali, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A., menjelaskan bahwa penyakit ini sering disebut sebagai sixth disease atau exanthem subitum.
“Gejala tampek biasanya ditandai dengan bercak merah di seluruh tubuh bayi, sehingga membuat banyak orang tua yang susah membedakannya dengan campak,” ungkap dr. Dian.
Menurut dr. Dian, dua virus yang paling sering menyebabkan tampek yakni human herpesvirus (HHV) tipe 6 dan tipe 7. Virus-virus ini berasal dari family yang sama dengan virus herpes simpleks (HSV) namun tidak menyebabkan infeksi herpes yang dapat disebabkan oleh HSV.
Virus penyebab tampek dapat menyebar melalui droplet dari batuk, bersin, berbicara, atau tertawa. Setelah terinfeksi, anak akan mengalami demam tinggi selama 3-5 hari, yang kemudian diikuti dengan munculnya ruam kemerahan saat demam mulai turun. Ruam ini biasanya dimulai dari perut dan menyebar ke leher, wajah, lengan, dan kaki. Gejala lain yang mungkin menyertai tampek antara lain rewel, susah makan, batuk, pilek, dan diare ringan.
Meskipun tampek umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus, orang tua tetap perlu memberikan perawatan suportif untuk meredakan gejala. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain memastikan anak minum banyak cairan, memberikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter, mengenakan pakaian tipis yang nyaman, memberikan ASI lebih sering pada bayi, dan menjaga suhu ruangan tetap nyaman.
“Saat ruam kemerahan muncul, Bunda bisa lebih tenang karena artinya tampek akan segera sembuh,” imbuh dokter Dian pada Jumat (27/6/2025).
Penting untuk membedakan tampek dengan campak. Campak merupakan penyakit yang lebih berbahaya dan menular, sementara tampek umumnya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Perbedaan utama terletak pada waktu kemunculan ruam. Pada campak, ruam muncul saat demam mencapai puncaknya, sedangkan pada tampek, ruam muncul saat demam sudah turun.
Orang tua diimbau untuk segera membawa anak ke dokter jika mengalami demam tinggi di atas 40°C, ruam tidak membaik setelah tiga hari, kejang, kesulitan bernapas, muntah berulang, diare berat, tanda-tanda dehidrasi, atau memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.











